Tuesday, January 9, 2018

Bukti Persiapan Persalinan : Apa Yang Harus Anda Lakukan?

persiapan persalinan
Mempersiapkan persalinan merupakan momen yang membahagiakan tak hanya bagi calon ibu tetapi juga bagi calon ayah. Meski demikian, tak jarang juga calon orang tua diliputi cemas yang berlebih mengenai bagaimana proses persalinan kelak berlangsung. Hal ini normal, namun tak boleh Anda biarkan begitu saja sebab bisa memperberat beban Anda saat melahirkan kelak. Karenanya, penting untuk memulai persiapan persalinan baik itu dari segi mental dan juga fisik. Apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut uraiannya.

Peristiwa kelahiran bayi dari rahim sang ibu bukanlah berlangsung dengan sendirinya melaikan membutuhkan usaha. Terkait usaha ini, banyak ibu yang belum memahaminya dengan benar. Karena itu, bimbingan tenaga medis adalah hal yang mutlak dilakukan. Selama konsultasi ke dokter kandungan, sang ibu biasanya telah dibekali dengan pengetahuan seputar proses persalinan agar ibu lebih siap dalam menghadapi momen tersebut.

Persiapan persalinan secara umum dibagi ke dalam beberapa kelompok. Yang pertama adalah persiapan persalinan secara bio/fisiologis. Semakin bertambahnya usia kehamilan, ibu diharapkan lebih ekstra hati-hati. Dalam masa ini ia akan semakin susah bergerak, mengalami gangguan air seni, bagian tubuh tertentu bengkak dan banyak lagi lainnya. Hal ini harus diantisipasi dengan rutin memeriksakan diri pada dokter. Sementara itu persiapan persainan secara fisiologis yakni dengan mengendalikan rasa cemas dan takut yang berlebihan akan proses persalinan tersebut. Ibu dianjurkan untuk mempelajari bagaimana sebenrnya proses persalina tersebut berjalan. Dengan mengetahui hal tersebut, ibu akan jauh lebih siap. Ibu juga diharapkan mendekatkan diri pada Tuhan dengan cara berdoa. Doa merupakan obat penenang yang sangat ampuh. Selain itu, suami juga dituntut untuk selalu mendampingi sehingga ibu jadi lebih tentram.

Persiapan persalinan lainnya yakni dalam bidang sosial ekonomi budaya. Orang tua diharapkan bisa memmpersiapkan unsur seperti kodisi sosial tempat sang bayi kelak tumbuh, kondisi ekonomi yang menjamin kebutuhannya, kebudayaan yang akan memperkaya mentalnya, dan hal-hal lain yang terkait dalam lingkup ini.

Perisapan persalinan lainnya adalah dengan rutin memeriksakan kehamilan. Bagi ibu yang usia kehamilannya antara 1 sampai 6 bulan, disarankan memeriksakan diri sebanyak 1 bulan sekali. Sementara it bagi ibu yang usia kehamilannya mencapai 7 hingga 8 bulan disarankan memeriksakan diri sebanyak 2 minggu sekali. Dan bagi mereka dengan kehamilan 9 bulan hingga bersalin dianjurkan memeriksakan diri sekali dalam seminggu. Pemeriksaan rutin ini merupakan bagian persiapan persalinan yang mutlak dilakukan untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

Bagi ibu yang usia kehamilannya telah tua, diharapkan memperhatikan hal-hal detil semacam posisi tidur. Sebaiknya posisi tidur ibu miring ke kiri atau ke kanan agar bayi tidak tergencet. Selain itu, asupan gizi menjelang persalinan juga harus diperhatikan lebih detil. Asupan vitamin juga mineral penting harus terpenuhi. Sebaiknya makan makanan dengan porsi kecil namun sering. Hindari memakai sepatu yang membuat berat badan ibu tertumpu hanya pada bagian ujung kaki sebab hal ini akan membuat Anda semakin pegal dan jika jatuh tentu akan membahayakan bayi Anda.

Jika tanda persalinan telah muncul yakni antara lain air lendir bercampur darah yang merupakan sumbatan mulut rahim pecah, air ketuban keluar, dan terjadi kontraksi secara teratur, maka ibu disarankan segera berangkat menuju rumah sakit atau puskesmas terdekat. Dalam hal ini persiapan persalinan yang tak boleh diabaikan adalah persediaan baju yang  nyaman bagi ibu. Kalau bisa, sebaiknya pilih pakaian yang menunjang kegiatan menyusui kelak. Selain itu, perlengkapan bayi juga tak boleh ketingalan. Bawalah popok, baju bayi minimal 3 item, selimut dan lain-lain.

Bukti Persiapan Persalinan : Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Varises merupakan pembengkakan pembuluh darah yang terjadi pada sekitar tubuh, dengan bagian kaki adalah bagian yang paling sering mengalaminya. Pada mereka yang biasa bekerja berat, varises umumnya sangat sering menyerang. Namun, bagi ibu hamil gejala ini juga dapat terjadi karena faktor kelelahan selama kehamilan trimester 3. Berikut ini akan kami dijelaskan informasi seputar varises pada ibu hamil beserta tips-tips untuk mencegah dan mengobatinya.

Varises pada Ibu Hamil 9 Bulan

Pada ibu hamil, varises umumnya muncul di area kaki sekitar belakang lutut dan di area kewanitaan. Varises pada ibu hamil dapat terjadi karena pengaruh hormon progesteron. Selain itu, pertumbuhan janin yang terus membesar hingga usia 9 bulan yang memberikan beban berat dan tekanan pada pembuluh darah di panggul juga menjadi faktor penting bagi munculnya varises pada ibu hamil.

Meski varises tidak mengganggu tumbuh kembang janin, ia tentu membuat kulit kaki menjadi tak indah lagi, selain itu jika ia timbul di area kewanitaan, persalinan normal juga akan menjadi lebih sulit dilalui. Untuk itu, tindakan-tindakan pencegahan dan pengobatan varises pada ibu hamil harus dilakukan agar dampak varises tidak terus meluas. Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa Anda coba!

varises pada ibu hamil

1. Konsumsi Makanan Sehat

Para ahli kedokteran dari Harvard University menemukan fakta bahwa buah berry seperti blueberry, blackberry, dan cherry ternyata bisa digunakan untuk membantu meringankan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh varises. Jenis buah berry diketahui mengandung semacam pigmen yang bisa memperkuat dinding pembuluh darah.

Mengkonsumsi vitamin E, selain dapat mencegah stretchmark, juga dapat bermanfaat untuk meminimalkan risiko varises pada ibu hamil. Sedangkan mitos orang tua zaman dulu menyebut bahwa mengkonsumsi bawang putih saat kehamilan trimester 3 juga terbukti berhasil dalam menghambat masalah ini.

2. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Meminum kopi, teh, dan minuman bersoda bisa membuat varises terasa lebih menyakitkan. Untuk itu, memperbanyak minum air putih adalah satu-satunya pilihan terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah dan meringankan varises di tubuh Anda. Minumlah minimal sebanyak 8 gelas perhari untuk kaki yang bebas varises selama usia kehamilan 9 bulan.

3. Olahraga Teratur

Olahraga secara teratur selain akan dapat meminimalkan penumpukan lemak, juga bisa menjaga sirkulasi pembuluh darah Anda tetap baik selama kehamilan trimester 3. Untuk itu, melakukan olahraga ringan yang aman untuk kondisi perut Anda yang besar seperti berenang, berjalan jalan ringan, senam hamil, atau yoga mungkin bisa dilakukan di sela-sela istirahat Anda.

varises pada ibu hamil

4. Jangan Pakai Sepatu Hak Tinggi

Memasuki usia kehamilan trimester 2 atau saat ukuran perut sudah tampak mulai membesar, ibu hamil memang tidak dianjurkan untuk menggunakan sepatu hak tinggi. Selain bisa menyebabkan pegal-pegal dan terjatuh, penggunaan sepatu dengan hak yang tingginya lebih dari 5 cm bisa memicu timbulnya varises pada ibu hamil.

5. Jangan Pijat Varises

Memijat varises yang sudah muncul tidak akan membuat ia hilang. Justru keadaan akan semakin parah dan varises kian membesar. Untuk meminimalkan pembengkakan, merendam varises dengan air dingin yang dicampur cuka apel bisa menjadi solusi yang baik.

Nah, itulah beberapa tips tentang mencegah dan mengobati varises pada ibu hamil 9 bulan. Semoga dengan menjalankan tips ini, varises tak lagi muncul di tubuh Anda selepas persalinan.

Bukti Persiapan Persalinan : Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil
Banyak pertanyaan yang timbul di masayarakat kita mengenai pengaruh jamu tradisional untuk kesehatan ibu hamil. Hal ini disebabkan karena ada beberapa jamu yang terbukti aman dan efektif untuk ibu hamil, namun ada juga yang justru berbahaya.

Masyarakat Indonesia amat lekat dengan tradisi, termasuk tradisi minum jamu. Ini juga berlaku untuk ibu hamil. Ramuan cabe puyang (cabe jawa dicampur kunyit, misalnya, dipercaya dapat memperkuat rahim). Di pasaran pun, ada beberapa produk jamu yang dikhususkan untuk kehamilan, muda dan usai bersalin. Yang menjadi pertanyaan bagaimana keamanan jamu untuk ibu hamil dan menyusui?

Pengaruh jamu tradisional bagi kesehatan ibu hamil sayangnya hingga kini belum ada penelitian maupun pengujian secara teratogenik (efek pada janin). Jadi, belum ada bukti keamanan jamu untuk dikonsumsi ibu hamil.

Bila ada pertanyaan apakah ibu hamil dapat mengkonsumsi jamu, sejauh untuk pemakaian luar, tak masalah. Tapi tetap secara medis, jamu yang dikonsumsi secara oral/minum tidak dianjurkan. Ini terkait dengan dosis aman jamu yang belum ada patokannya, sementara di dunia medis, dosis merupakan hal yang sangat penting. Anggapan bahwa jamu tidak memiliki efek, juga bisa dibantah karena jamu juga memiliki kandungan bahan aktif di dalamnya. Dari sebuah penelitian, jamu cabe puyang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil karena dapat mengurangi kontraksi saat ibu bersalin sehingga membuat janin sulit keluar. Konsumsi jamu tersebut pada trimester pertama bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran. Jamu yang relatif aman untuk ibu hamil dan sudah ada penelitiannya hanyalah jahe.

Bagaimana dengan jamu usai bersalin? Bagi ibu menyusui yang ingin minum jamu tersebut, harap diketahui apapun makanan yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi ASI. Ini artinya si kecil pun secara tidak langsung akan mengkonsumsi jamu ini. Bagi ibu, jamu tersebut mungkin aman-aman saja, namun apakah aman pula bagi bayinya? Itu yang tidak diketahui.

Jadi, selama kondisi ibu sehat sebenarnya ibu tidak memerlukan jamu apapun. Kalaupun ada keinginan untuk mencoba, mohon selalu mengkonsultasikannya pada dokter.


Bahan Jamu Dalam Masakan


Bagaimana dengan penggunaan bahan jamu, seperti jahe, kencur, kunyit, temulawak, dalam masakan? Apakah bahan-bahan tersebut aman untuk ibu hamil? Dalam proses masak-memasak, bahan-bahan tersebut umumnya hanya digunakan sebagai bumbu dengan jumlah yang relatif tidak banyak. Suhu tinggi saat memasak pun akan membuat bahan aktifnya mengalami degradasi karena pemanasan. Bahan-bahan aktif yang terkandung di dalamnya akan menjadi rusak sehingga yang ada tinggalah kandungan aromatiknya saja. Jadi bumbu-bumbu tersebut tidak masalah jika dikonsumsi oleh ibu hamil.


Daftar Nama Bahan Herbal Yang Dilarang


Ada beberapa bahan jamu yang berbahaya sesuai ketetapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

bahan jamu yang berbahaya untuk ibu hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil


Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil
  1. Mengecilkan Perut Usai Bersalin. Sehabis bersalin, ibu berniat menggunakan jamu yang dibalurkan ke perut? Silahkan lakukan, jangan lupa gunakan stagen untuk membuat perut tidak kendor. Secara pengalaman empiris hal ini memang berkhasiat membuat perut mengecil. Untuk bahan-bahan jamu yang terserap ke dalam tubuh melalui pori-pori, efeknya tidak berbahaya. Kecuali bagi ibu yang sensitif, mungkin bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal. Jika seperti itu sebaiknya hentikan pemakaian jamu balur tersebut.
  2. Membersihkan Daerah Kewanitaan. Bagi ibu hamil yang sering mengalami lembab di daerah vagina atau keputihan, bisa menggunakan air bilasan daun sirih setiap habis buang air kecil. Daun sirih terbilang aman untuk obat antiseptik dibandingkan dengan obat antiseptik yang lain. Di dalam organ kewanitaan ada keseimbangan antara bakteri dan jamur. Antiseptik tertentu biasanya akan membunuh bakteri sehingga jamur akan tumbuh subur dan ini menimbulkan keputihan. Sebaliknya, jika jamur banyak yang terbunuh, maka bakteri akan tumbuh. Nah, daun sirih bisa menyeimbangkan keberadaan bakteri dan jamur pada organ kewanitaan. Daun sirih pun tidak mempunyai efek toksis. Untuk penggunaan pemakaian luar ibu bisa mengambil 10 lembar daun sirih yang dicuci bersih dan masak dalam 5 liter air. Air rebusan ini bisa disimpan dan digunakan untuk bilasan daerah organ kewanitaan.
  3. Mengatasi Bau Badan Karena Keringat. Karena pengaruh hormonal ibu hamil sering mengalami keringat berlebih dan tak jarang menimbulkan bau badan. Penyebab bau badan terkait dengan masalah di pori-pori kulit dimana ada kelenjar apokrin yang mengandung asam lemak. Karena asam lemak tersebut bertemu dengan bakteri, timbullah bau asam yang tidak sedap ini. Untuk mengatasinya, daun sirih kembali bisa dimanfaatkan. Sehabis mandi dengan sabun, bilas tubuh dengan rebusan daun sirih. Setelah itu bilas dan keringkan dengan handuk seperti biasa.
  4. Mengatasi Mual Muntah. Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah, silahkan coba ramuan herbal jahe. Penelitian di Jerman menunjukkan jahe terbukti efektif mengatasi morning sickness. Namun tentu bila jahe tidak bisa mengatasi keluhan ibu, konsultasikan hal ini pada dokter.
Resep Herbal Jahe Atasi Morning Sickness :
  • Gunakan dua ruas jari jahe (50 mg) yang sudah dikupas kulitnya dan dibersihkan.
  • Bakar agar keluar minyak atsirinya, digepuk dan diseduh dengan segelas air panas.
  • Sebaiknya ramuan ini untuk sekali minum, jangan disimpan dikulkas. Dikhawatirkan terkontaminasi, karena bisa tumbuh kapang/jamur.
  • Jika dikonsumsi minuman dingin bisa saja dengan menambahkan es. Pada industri, biasanya jamu sebagai minuman ini menggunakan pengawet yang memang aman dan diijinkan untuk menghindari dari tumbuhnya jamur dan bakteri.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar masalah kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

No comments:

Post a Comment