Monday, January 1, 2018

Bukti Cara Tepat Menghitung Usia Kehamilan

menghitung usia kehamilan
Menghitung usia kehamilan bukan merupakan perkara yang mudah. Kadang saat seorang wanita mengetahui ia sedang hamil, ia hanya bisa menebak usia janinnya kurang dari sebulan sebab biasanyanya patokan hamil atau tidak adalah menstruasi yang datang sekali dalam sebulan. Namun akurasi hitungan ibu memang tidak akan setepat hitungan ahli medis. Mereka menggunakan beberapa teknik dalam menentukan usia kehamilan pasien. Dan hitungannya bukan bulan tetapi minggu. Berikut beberapa metode yang lazim digunakan dalam menentukan usia kehamilan.

Cara menghitung usia kehamilan yang pertama adalah dengan menggunakan metode kalender. Penggunaan metode ini mutlak membutuhkan pengetahuan lebih mengenai siklus haid seseorang. Sebab penghitungannya  didasarkan pada  tanggal berapa haid anda yang terakhir. Kemudian tanggal itu akan diolah dengan menggunakan rumus Naegele yaitu tanggal terakhir haid +7, kemudian bulan haid – 3 serta tahun ditambah dengan angka 1.

Meski cara ini sering digunakan namun sesungguhnya penggunaannya terbatas pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang memang teratur yaitu setiap 28 atau 30 hari sekali. Sayangnya, tidak semua wanita demikian bukan? Jadi, metode menghitung usia kehamilan lainnya mutlak diperlukan.

Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan mendeteksi gerakan janin. JIka Anda merasakan gerakan janin dalam perut maka Anda dipastikan sudah ada dalam usia 18 sampai 20 minggu. Hal ini berlaku bagi mereka yang baru pertama kali hamil. Sementara pada kehamilan selanjutnya, biasanya janin mulai bergerak saat usia kehamilan memasuki minggu ke 16 sampai 18.


Metode lain yang digunakan menghitung usia kehamilan adalah dengan sistem Fundus Uteri atau puncak rahim. Umumnya bidan ataupun dokter akan meraba bagian fundus uteri atau rahim Anda terutama pada wilayah yang menonjol di area dinding perut.  Sistem penghitungan dimulai dari tulang kemaluan sang ibu. Apabila jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim berkisar 28 cm berarti usia janin sudah sampai pada angka 28 minggu. Sedangkan jika mencapai angka 36 cm maka usia janin sudah 36 minggu. Jika berat badan ibu normal, maka sistem penghitungan usia janin bisa dilaukan dengan menggunakan teknik dua jari. Biasanya tenaga medis akan meletakkan dua jarinya di antara tulag kemaluan dan perut Anda. Apabila jarak antara tulang kemaluan dan puncak rahim masih ada di bawah pusar, dengan demikian setiap dua jari mewakili usia 2 minggu.

Cara menghitung usia kehamilan yang terakhir adalah denga  menggunakan metode ultrasonografi atau populer dengan singkatan USG. Cara ini paling mudah juga yang terpopuler dipakai oleh bidan maupun dokter. Akurasinya bahkan mencapai angka 95%. Selain bisa digunakna untuk menghitung usia janin, USG ini juga bisa menampilkan gambar 3 dimensi janin dalam perut ibu!

Bukti Cara Tepat Menghitung Usia Kehamilan

Selama kehamilan, tak sedikit pakar kesehatan yang menyarankan ibu hamil untuk banyak mengkonsumsi air kelapa. Manfaat air kelapa untuk ibu hamil memang diketahui sangat banyak sekali manfaat, terutama dalam menjaga kesehatan fisik ibu hamil yang sering melemah serta memperbaiki pertumbuhan janin agar ia memiliki tampilan yang lebih baik seperti memiliki kulit putih dan rambut tebal. Namun tahukah Anda, jika selain airnya, minyak yang dihasilkan dari ekstraksi daging buah kelapa (atau sering disebut minyak kelapa) ternyata juga bisa memberikan banyak sekali manfaat bagi ibu hamil? Apa saja manfaat minyak kelapa untuk ibu hamil tersebut? Simak uraiannya berikut ini!

Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Hamil

Seperti dilansir dari situs Motherandbaby.co.uk, minyak kelapa diketahui memiliki banyak sekali manfaat kesehatan bagi ibu hamil. Minyak kelapa merupakan minyak nabati terbaik setelah minyak zaitun. Minyak kelapa baik dikonsumsi karena ia dapat mencegah flu yang sering datang saat hamil, merangsang ASI, mengatasi stretch mark, mencegah iritasi, serta menggantikan peran susu kehamilan.

 Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Hamil

1. Mencegah Flu dan Pilek

Salah satu manfaat minyak kelapa untuk ibu hamil adalah sebagai obat demam, flu, dan pilek. Flu saat hamil sering terjadi, sedangkan minyak kelapa dengan kandungan antivirus, antifungi, dan antibakteri yang dimilikinya bisa membuat sistem kekebalan tubuh (imunitas) ibu hamil lebih tahan dalam mencegah patogen penyebab flu masuk dalam tubuh. Minum 2 sendok makan minyak kelapa setiap hari agar Anda memperoleh manfaat ini.

2. Merangsang Produksi ASI

Asam laurat yang terkandung dalam minyak kelapa memiliki manfaat yang persis sama dengan daun katuk. Pada ibu hamil trimester tiga, asam laurat membantu tubuh merangsang produksi ASI. Asam laurat membuat ASI diproduksi menjadi lebih banyak dan lebih baik kualitasnya untuk si buah hati. Ia membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi Anda dari serangan beragam jenis penyakit.

3. Mengatasi Morning Sickness dan Sembelit

Ibu hamil secara umum akan sering mengalami berbagai keluhan seperti morning sickness, sembelit, dan masalah pencernaan lainnya. Untuk meringankan keluhan tersebut, Anda bisa menggunakan minyak kelapa. Gunakan minyak ini dalam tumisan atau minum sesendok kecil untuk menenangkan saluran pencernaan dan membersihkan kerongkongan.

4. Mencegah dan Mengatasi Stretchmarks

Stretchmark atau garis-garis di perut yang muncul selama kehamilan akan sangat mengganggu penampilan. Meski ini merupakan hal yang normal dan alami, tapi keberadaannya harus diantisipasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah stretchmark yaitu dengan membalurkan minyak kelapa pada sekitar perut di usia kehamilan trimester ketiga. Minyak kelapa bersifat lembab dan kaya akan kandungan vitamin E, sehingga ia juga bisa membantu pemudaran stretchmark yang sudah terlanjur ada.

5. Mencegah Iritasi

Manfaat minyak kelapa untuk ibu hamil yang selanjutnya adalah mencegah iritasi. Rasa gatal di bagian tubuh tertentu (terutama perut) acapkali dikeluhkan ibu hamil. Menggaruknya dengan sering tidak akan menyelesaikan masalah. Hal ini justru malah bisa menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, jika Anda mengalami perut gatal saat hamil, oleskanlah minyak kelapa pada bagian tubuh yang gatal. Minyak kelapa akan melembabkan kulit sehingga bermanfaat mengatasi rasa gatal yang sering timbul sewaktu-waktu.

 Manfaat Minyak Kelapa untuk Ibu Hamil
Perlu diketahui, minyak kelapa juga dapat dioleskan ke puting ibu yang retak saat mulai menyusui si bayi.

6. Pengganti Susu Kehamilan

Penelitian yang dilakukan Cambridge University baru-baru ini menyebut jika minyak kelapa rupanya dapat pula dimanfaatkan sebagai pengganti susu kehamilan. Susu kehamilan sering kali mengandung protein dan laktosa yang tinggi sehingga membuat alergi dan mengganggu pencernaan. Efek buruk dari konsumsi susu tersebut membuat banyak ibu hamil enggan meminum susu.

Minyak kelapa mengandung nutrisi lengkap yang bisa menggantikan peranan susu kehamilan. Oleh karena itu, bahan minyak satu ini dapat menjadi barang substitusi susu kehamilan yang mahal. Minum minyak kelapa 1 sendok kecil setiap 2 kali sehari agar bayi Anda tumbuh sehat dan kuat.

Nah, itulah beberapa manfaat minyak kelapa untuk ibu hamil yang bisa kami sampaikan di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan, gunakan kolom komentar di bawah ini untuk berkomunikasi. Salam.

Bukti Cara Tepat Menghitung Usia Kehamilan

Trimester Kehamilan
12 3
Pengalamanku merawat bayiku tersayang yang masih berumur satu bulan sungguh luar biasa, bagaimana tidak, tengah malam terbangun untuk mengganti popok, kadang minta mimik juga, meski capek tapi rasanya bahagia banget.

Menurut pengalaman bunda, bayi yang masih berumur 0 - 1 bulan mengalami banyak perkembangan terutama berat badan, Olivia (bayiku tersayang) yang tadinya berbobot 2,7 kilo waktu lahir, setalah satu bulan berselang beratnya bertambah menjadi 4,7 kilogram, padahal hanya minum ASI lho... badanya terlihat menggemaskan.

Bunda juga sempat merasa khawatir dan was-was ketika Olivia sering BAB, dalam satu hari via (panggilan sikecil) bisa BAB sampai 4 kali. Padahal bayi yang masih berumur 1 bulan masih banyak membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhannya, tapi kok BAB terus ya? akhirnya bunda konsultasi ke Bidan terdekat, katanya sie bayi yang masih berumur satu bulan masih melakukan banyak adaptasi, termasuk makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

Bukti Cara Tepat Menghitung Usia Kehamilan

cara mengejan saat melahirkan, cara mengejan yang benar saat melahirkan, mengejan, cara mengejan yang benar, mengejan saat melahirkan, cara mengejan, teknik mengejan saat melahirkan, cara mengejan yang baik saat melahirkan, cara mengejan yang baik, cara mengejan saat persalinan, mengejan yang baik saat melahirkan, cara mengejan saat melahirkan normal, cara mengejan yang benar saat persalinan, mengejan melahirkan, mengejan yang benar saat melahirkan, cara mengejan waktu melahirkan, latihan mengejan, cara mengejan melahirkan, mengejan saat persalinan, cara mengejan melahirkan normal, cara mengejan ketika melahirkan
Pada saat proses kelahiran secara normal, maka akan selalu disertai dengan proses mengejan. Siapkan fisik dan mental Ibu. Ketahuilah cara mengejan yang baik saat melahirkan.

Persalinan harus disiapkan dengan matang sehingga proses yang dijalani berlangsung lancar. Walau Ibu jauh-jauh hari sudah menyiapkan fisik dan mental agar prima, tetap saja muncul rasa cemas menghadapi persalinan. Ini adalah hal yang wajar.

Apalagi jika ini adalah kelahiran yang pertama, berbagai kekhawatiran bisa saja muncul. Umumnya, karena Ibu merasa tidak yakin, dari tidak yakin bisa menahan sakit, bisa berhasil melahirkan normal, hingga kondisi si kecil, apakah sehat dan normal, dan lain-lain. Sekali lagi, ini adalah hal yang sangat wajar sekali.

Hanya saja, kekhawatirannya jangan berlebihan. Khawatir berlebihan menyebabkan otot-otot tubuh dan seluruh saraf menjadi tegang. Ujung-ujungnya, mental yang sejak awal telah disiapkan menjadi kendur. Alhasil, ini akan mempengaruhi proses persalinan, terutama ketika mengejan. Pasalnya, kekuatan Ibu untuk mengejan akan mendukung kelancaran proses bersalin.


Mendukung Kontraksi Rahim


Mengejan saat melahirkan adalah bagian dari proses persalinan dimana Ibu berusaha untuk mengeluarkan bagian terbawah dari janin, bisa kepala atau bokong bila posisi sungsang. Caranya, dengan melakukan tekanan di perut bagian bawah atau dasar panggul seperti hendak buang air besar. Mengejan akan membantu otot rahim mendorong janin menuju jalan lahir. Jadi, mengejan itu mendukung kontraksi rahim untuk proses melahirkan sang jabang bayi dari dalam rahim Ibu.

Mengejan merupakan tahap akhir dalam persalinan sebelum Ibu bertemu dengan sang jabang bayi. Ini mungkin periode persalinan yang menyakitkan dan sumber ketakutan serta kekhawatiran. Maka yang penting juga diperhatikan, Ibu perlu mengerti cara mengejan yang benar sehingga terhindar dari efek samping atau komplikasi dari mengejan itu sendiri.

Ya, kemampuan Ibu untuk mengejan dengan benar akan menentukan keadaan bayi yang dilahirkan. Bila seluruh keadaan bayi dan kondisi jalan lahir Ibu memenuhi syarat untuk dilangsungkan proses persalinan normal, tetapi Ibu tidak sanggup mengejan dengan baik, bayi akan terlalu lama berada di jalan lahir (dasar panggul). Kondisi ini membuat bayi dalam kandungan tidak aman. Efeknya saat lahir, kondisi bayi lemah atau bahkan mengalami gangguan pernapasan, tidak bisa menangis, dan bayi tampak tidak bugar.



Saat Tepat Mengejan Saat Melahirkan


Lalu kapan waktu yang tepat untuk mengejan saat melahirkan? Proses mengejan dilakukan saat tenaga medis sudah memeriksa Ibu dan mengatakan pembukaan lengkap (untuk dapat memenuhi syarat bisa dilalui bayi, pembukaan jalan lahir harus 10 cm), serta bagian terbawah janin sudah di dasar panggul. Saat itulah Ibu akan diinstruksikan untuk mengejan.

Jika belum ada bimbingan untuk mengejan dari bidan ataupun dokter, mohon jangan mengejan dahulu, ya. Pasalnya mengejan yang dilakukan sebelum diintruksikan atau sebelum pembukaan 10, akan membuat Ibu kelelahan. Alhasil, Ibu tidak dapat mengejan dengan baik ketika tiba saatnya harus mengejan. Bahkan, mengejan dapat menimbulkan pembengkakan / edema pada mulut rahim jika dilakukan ketika pembukaan belum lengkap.

Jadi, bila terasa ada dorongan untuk mengejan, tetapi pembukaan jalan lahir belum memenuhi syarat untuk mengejan, sebisa mungkin kurangi refleks mengejan tersebut. Caranya dengan melatih relaksasi otot-otot tubuh dengan menarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskannya perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini juga akan membantu mengalihkan perhatian terhadap rasa nyeri.

Selanjutnya, bila pembukaan sudah lengkap dan dokter pun sudah menginstruksikan untuk mengejan, barulah Ibu boleh mengejan.


Syarat-Syarat Kesiapan Mengejan Saat Melahirkan


Berikut ini adalah beberapa syarat kesiapan Ibu hamil untuk mengejan saat melahirkan :
  • Pastikan pembukaan lengkap dan janin sudah di dasar panggul.
  • Pastikan Ibu sudah mendapatkan kalori yang cukup agar kuat mengejan.
  • Ruangan yang nyaman (privasi terjaga).
  • Persalinan ditemani suami atau orang terdekat Ibu untuk memberikan semangat.


Cara Mengejan Yang Benar Saat Melahirkan


Setiap Ibu hamil yang akan menghadapi persalinan secara normal, perlu mengetahui cara mengejan yang benar saat melahirkan :
  • Persiapkan posisi yang benar, yaitu setengah duduk. Posisi ini membantu Ibu lebih nyaman sehingga dapat mengejan dengan baik.
  • Saat kontraksi mencapai puncaknya, Tarik kaki sejauh mungkin ke arah dada dengan posisi siku berada di lipat paha.
  • Mulailah mengejan saat diperintahkan oleh dokter/tenaga medis.
  • Buka mata Ibu, lihat ke arah perut.
  • Tarik napas dalam, lalu tahan sambil mengatupkan gigi, tetapi mulut sedikit terbuka.
  • Mengejanlah sekuat tenaga dan sepanjang mungkin (jangan pendek-pendek).
  • Saat kontraksi hilang, Ibu dapat beristirahat dengan mengkonsumsi minuman manis agar tetap terhidrasi dan mendapatkan kalori untuk mengejan.
  • Hindari berteriak karena hanya akan membuang energi yang ada dan Ibu pun jadi kelelahan.


Apa yang Akan Terjadi Jika Salah Mengejan?


Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat terjadi jika terjadi kesalahan ketika proses mengejan :
  • Risiko tersering adalah pembengkakan pada mulut rahim atau portio yang dapat menyebabkan jalan lahir tertutup.
  • Tekanan pada otot mata yang terlalu kuat. Jika mata tertutup pada saat mengejan, dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah, sehingga mata menjadi merah dalam beberapa hari setelah melahirkan.
  • Tekanan di leher, bukan di otot dasar panggul, dapat menyebabkan nyeri di sekitar leher.
  • Mengangkat bokong saat mengejan dapat menyebabkan robekan jalan lahir yang luas hingga mencapai anus.

Namun janganlah khawatir, bila Ibu mendengarkan instruksi tim medis, risiko-risiko ini dapat diminimalisir serendah mungkin.


Bila Tidak Kuat Mengejan


Ada beberapa faktor yang menyebabkan Ibu tidak kuat mengejan, di antaranya :
  • Usia Ibu lebih dari 35 tahun.
  • Keadaan kesehatan Ibu kurang optimal, misalnya kurang gizi selama hamil.
  • Ibu melahirkan dengan jarak terlalu dekat.
  • Ketakutan dan trauma mental ketika proses persalinan sebelumnya sehingga pada saat mengejan, tiba-tiba Ibu panik.
  • Ibu merasa kelelahan selama melalui tahap demi tahap proses persalinan.


No comments:

Post a Comment