Friday, January 5, 2018

Bukti Rekomendasi Susu Untuk Ibu Menyusui

Susu Untuk Ibu Menyusui
Susu merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia. Susu mengandung sejumlah gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan. Maka itu, tidak heran jika kemudian pemenuhan gizi menjadi sempurna jika dilengkapi dengan susu. Banyak yang berpendapat, jika dalam masa normal, konsumsi susu merupakan penyempurna gizi maka dalam masa menyusui, seorang ibu wajib mengkonsumsi susu agar kualitas ASI-nya optimal. Jika ditelisik dari dunia medis, hal ini tidak sepenuhnya benar. Menurut seorang dokter dari Amerika Serikat, seorang ibu menyusui dianjurkan minum susu agar kesehatannya terjaga bukan meminum susu untuk menghasilkan susu. Sebab masih menurut Dr. Jackman, tidak ada hubungan lansung antara kualitas ASI dengan konsumsi susu. Meski demikian susu tetap dianjurkan bagi ibu agar kebutuhan kalsiumnya terjaga. Tak semua jenis susu cocok bagi ibu menyusui. Berikut susu ibu menyusui yang banyak direkomendasikan ahli gizi.

Susu Hewani

Salah satu jenis susu yang paling banyak dikonsumsi manusia di dunia adalah susu sapi. Jenis susu yang satu ini paling banyak dijumpai pada produk susu yang ada di pasaran termasuk susu ibu menyusui. Hal ini wajar sebab susu sapi memang bisa diperoleh dengan mudah dan kaya komponen menyehatkan. Susu ini masuk ke dalam rekomendasi susu ibu menyusui karena mampu menyuplai kebutuhan akan kalsium, protein, fosfor, kalium, niasain, asam amino, vitamin A dan B2 serta senyawa bermanfaat lainnya. Dengan kandungannya, susu sapi memiliki manfaat yang baik bagi ibu menyusui salah satunya adalah memenuhi kebutuhan kalsium untuk ibu.

Meski susu sapi direkomendasikan sebagai susu ibu menyusui, namun dalam kondisi tertentu ibu tidak dianjurkan meengkonsumsi jenis yang satu ini terutama jika gejala alergi terlihat pada bayi yang disusui. Seperti yang telah dipahami bahwa susu yang dikonsumsi ibu akan mengalir dalam ASI dan meski secara tidak langsung, namun gejala alergi bisa saja dialami bayi. Alergi terhadap susu sapi bisa muncul dengan bentuk seperti mencret, ruam di sekitar bibir bayi, gatal di kulit, diare, berat badan berkurang dan masih banyak lagi lainnya. Jika hal ini terjadi, ibu harus stop minum susu sapi!

Selain susu sapi, sebenarnya susu kambing juga direkomendasikan untuk dikonsumsi tak hanya untuk ibu tetapi untuk BALITA. Pasalnya susu kambing memiliki komposisi yang paling mendekati ASI sehingga lebih diterima oleh sistem pencernaan bayi. Susu kambing memang masih jarang ditemui di pasaran. tapi jangan khawatir sebab susu jenis ini banyak dipasarakan secara online. Kosumsi susu kambing bati ibu menyusui juga cukup baik sebab jauh lebih mudah diserap tubuh.

Tak Ada Susu?

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa sebenarnya konsumsi susu ibu menyusui bukanlah hal yang wajib.  Susu bukan merupakan satu-satunya sumber kalsium. Ibu bisa mengkonsumsi yoghurt atau keju sebagai pengganti susu. Alternatif makanan lain juga sebenarnya banyak. Menurut pakar dari Italia bernama Sheryl Lyn Parpia Khan menjelaskan bahwa sumber kalsium cukup beragam di antaranya sayuran berdaun hijau, biji kacang-kacangan, buah yang telah dikeringkan, padi-padian yang masih utuh, ikan kaleng tulang lunak, ikan teri, bandeng presto dan masih banyak lagi lainnya. Jadi, tak ada susu makanan lain pun jadi!  

Bukti Rekomendasi Susu Untuk Ibu Menyusui

Kondisi kekebalan tubuh yang lemah sering kali menjadi penyebab seorang ibu hamil sangat mudah mengalami masuk angin. Meski tidak menimbulkan efek serius bagi janin, masuk angin yang tidak diobati tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan sangat mengganggu. Pengobatan masuk angin pada ibu hamil tidak bisa dilakukan sembarangan. Obat masuk angin untuk ibu hamil pun harus benar-benar diuji keamanannya, mengingat konsumsi obat kimia selama kehamilan memang bisa menimbulkan dampak buruk bagi tahapan perkembangan janin. Lalu, obat masuk angin apa saja yang aman dikonsumsi untuk ibu hamil tersebut? Berikut ini beberapa alternatif yang telah kami buat untuk dapat Anda pilih.

Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

Masuk angin adalah penyakit umum yang sering diderita oleh masyarakat Indonesia. Meriang, pusing, demam, merupakan beberapa gejala yang biasanya mengiringi penyakit ini. Adapun bagi ibu hamil, pengobatan masuk angin sebaiknya menghindari obat-obat kimia seperti antibiotik dan analgesik, mengingat obat-obat tersebut dapat memberikan efek buruk bagi janin.

Pengobatan masuk angin yang biasanya dilakukan dengan metode kerokan juga sebetulnya tidak dianjurkan. Kerokan bagi ibu hamil dapat memicu kontraksi dan membahayakan janin. Daripada melakukan kerokan, ada baiknya Anda memilih mengkonsumsi obat masuk angin untuk ibu hamil yang aman karena terbuat dari bahan tradisional berikut ini.

1. Kencur

Obat masuk angin untuk ibu hamil yang pertama adalah kencur. Rempah ini tentu sangat mudah ditemukan di dapur atau pekarangan Anda. Penggunaannya juga sederhana. Siapkan 1 rimpang kencur, kupas, cuci hingga bersih, kemudian cocolkan pada sedikit garam, kunyah, dan langsung telan. Lakukan teknik ini 2 kali sehari hingga Anda merasa kondisi tubuh Anda mulai membaik.

Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

2. Bawang Putih

Selain kencur, bahan bawang rupanya juga dapat menjadi alternatif obat demam untuk ibu hamil. Cara penggunaannya yaitu kupas 3 siung bawang putih, haluskan, saring dengan kain kasa untuk diambil airnya, kemudian tambahkan 2 sendok madu, dan minum air sari tersebut setiap pagi hingga sembuh.

3. Kapulaga

Alternatif obat masuk angin untuk ibu hamil selanjutnya adalah ramuan yang dibuat dari campuran kencur, jahe, dan kapulaga. Ramuan ini memang benar-benar manjur. Saya sudah membuktikannya beberapa kali.

Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil
Cara membuat ramuan ini saya anggap sangat sederhana. Rebus 3 butir kapulaga, 15 gr jahe, dan 25 gr kencur dalam 400 cc air. Biarkan mendidih hingga airnya tersisa setengahnya saja. Saring air rebusan itu, biarkan hingga hangat kuku kemudian minum 2 kali sehari hingga masuk angin Anda hilang.

4. Jahe

Ramuan yang dibuat dari campuran jahe, temulawak, lidah buaya dan kencur juga bisa menjadi alternatif obat masuk angin untuk ibu hamil yang ampuh. Cara membuatnya yaitu rebus 15 gr jahe, 25 gr temulawak, 80 gr lidah buaya, dan 20 gr kencur dalam 500 mL air. Didihkan dan tunggu hingga air tersisa tinggal setengahnya. Saring, biarkan hingga hangat kuku, dan minum 2x sehari setiap menjelang tidur siang dan tidur malam.

Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

5. Bengle

Obat masuk angin untuk ibu hamil yang terakhir adalah bengle. Siapkan 25 gr bengle, 5 gr pala, 25 gr lempuyang, dan 1 sendok lada. Rebus semua bahan tersebut dalam 600 mL air, didihkan, dan biarkan air yang tersisa tinggal setengahnya. Minum air rebusan ini saat masih hangat setiap 2 kali sehari hingga Anda benar-benar sembuh.

Nah, itulah beberapa obat masuk angin untuk ibu hamil yang mungkin bisa dicoba dan dibuktikan keampuhannya. Jika bermanfaat, silakan bagikan tulisan ini lewat tombol media sosial di bawah ini. Terimakasih.

Bukti Rekomendasi Susu Untuk Ibu Menyusui

Trimester Kehamilan
12 3
Kehamilan 9 minggu buat sang ibu merupakan suatu pengalaman yang mengejutkan, karena perut sang bunda kelihatan menggemuk, bukankah pada kehamilan 5 minggu yang lalu saya memberitahu bunda untuk mempersiapkan kamera?

Pertumbuhan kehamilan 9 minggu, sang bayi akan mengalami kemajuan yang cepat dan pesat, jadi tidak heran apabila pada minggu-minggu ini sang bunda sering merasa kelelahan yang berlebihan, mengangkat benda seberat 1 kg aja bisa terasa 10 kg, untuk itu pada saat kehamilan tri semester 1 ini, sang ayah harus mengerti dengan keaadan sang bunda yang kelihatan pucat dan lemas, hampir di sepanjang waktu.

Kehamilan 9 Minggu
Usia Janin 9 Minggu
by 3dpregnancy.parentsconnect.com
Kehamilan 9 minggu Janin akan memperkuat tali pusar. pertumbuhan tangan dan kaki sedang berlangsung. Demikian juga perkembangan motorik sang bayi sedang berkembang dengan pesat.

Perlu sekali adanya keseimbangan nutrisi bagi sang bunda, karena di saat 9 minggu kehamilan, biasanya susah sekali makan oleh karena itu cobalah mengkonsumsi sayuran atau buah-buahan segar, untuk mengimbangi kebutuhan sang ibu juga sang janin.

Kalender kehamilan ini akan mencoba menerangkan kebutuhan yang dialami seorang ibu dalam menghadapi morning sickness pada saat kehamilan 9 minggu atau kehamilan 1 bulan pertama hingga masa kehamilan trisemester berakhir.

Sang bunda sangat membutuhkan zat besi, oleh karena itu sesuai dengan pengalaman saya merawat sang bunda ketika hamil adalah selalu menyertakan sayuran dalam setiap menu makan. beberapa adalah sayuran bayam, sawi, buncis yang kami modifikasi agar tampilan dan rasanya berganti-ganti dan menjauhkan kebosanan karena tipa hari sayur melulu.

Oia , sedari awal kehamilan dang bunda menjauhkan dari masakan yang mengandung miccin, karena katanya gak bagus untuk otak sang bayi, mungkin masakan agak kurang mantap di lidahm tapi gak apalah yang penting sang bayi di kehamilan 9 minggu ini tetap sehat.

Bukti Rekomendasi Susu Untuk Ibu Menyusui

pengalaman hamil kesundulan | hamil kesundulan | kesundulan hamil | pola makan ibu hamil | pola makan ibu hamil muda
Pengalaman hamil kesundulan adalah suatu pengalaman yang cukup unik. Sebetulnya, hamil lagi sebelum jarak 2 tahun dari kehamilan sebelumnya, tidak memberikan cukup waktu bagi tubuh Ibu untuk pulih dari segala tekanan saat hamil dan melahirkan.

Meski jarak kehamilan yang terlalu dekat berisiko untuk Ibu dan janin, Ibu tidak perlu terlalu khawatir selama mengkonsumsi asupan bergizi dan menjalani kehamilan dengan senang hati.

Keputusan berapa lama jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya memang ada di tangan Ayah dan Ibu. Ibu bisa hamil lagi dengan segera karena dalam waktu 3-6 bulan, semua organ sudah kembali normal. Begitu pula rahim yang kembali lagi seperti sediakala dalam waktu 40 hari. Soal kesuburan setelah melahirkan , masing-masing Ibu memiliki masa kesuburan berbeda yang bisa diketahui dari cara menyusui.

Bagi Ibu yang memberi ASI dengan langsung menyusui pada bayi dan tidak menstruasi, bisa tidak hamil selama masa pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Tapi, kalau Ibu tidak selalu menyusui langsung pada bayi dan memerah ASI, kesuburan Ibu bisa langsung kembali normal, walaupun belum menstruasi. Ini disebabkan tingkat hormon prolaktin menurun sehingga mendukung terjadinya produksi hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) dan FSH ( Follicle Stimulating Hormone) yang berperan penting dalam pertumbuhan sel telur dalam ovarium.

Nah, masalahnya “Sudah Bisa Hamil” dengan “Sudah Layak Hamil” adalah dua hal yang berbeda. Ibu memang dapat hamil tanpa mengikuti anjuran WHO alias organisasi kesehatan dunia (memberi jarak kehamilan antara 2-5 tahun), tetapi apakah Ibu layak hamil? Berikut ini adalah penjelasannya, dilihat dari aspek fisik dan psikologis.


Aspek Fisik Dalam Hal Hamil Kesundulan


Hamil kembali sebelum jarak 2 tahun tidak memberikan cukup waktu bagi tubuh Ibu untuk pulih kembali dari segala tekanan yang diderita saat hamil dan melahirkan. Sel-sel dalam tubuh Ibu juga belum selesai menjalani proses pemulihan. Ini berarti, meski bisa dibuahi, kondisi tubuh Ibu tidak layak hamil. Apalagi kalau kurang nutrisi, bisa saja kesehatan Ibu akan drop hingga berpengaruh pada kesehatan jangka panjang Ibu. Inilah beberapa risikonya bila Ibu hamil kembali di bawah 2 tahun :


Hb Belum Kembali Normal

Salah satu elemen dalam tubuh yang harus normal kembali saat hamil kembali adalah kadar hemoglobin (Hb). Hb merupakan sel darah merah yang berfungsi mengangkut makanan dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk asupan untuk janin. Perdarahan yang dialami ketika persalinan membuat kadar Hb Ibu turun. Bila jarak kehamilan satu dengan berikutnya terlalu cepat, dikhawatirkan kadar Hb belum kembali normal.


Mengalami Anemia

Ibu bisa mengalami anemia karena tubuhnya belum cukup untuk mengumpulkan cadangan zat besi dari kehamilan sebelumnya.


Mengalami Osteoporosis

Menurut penelitian di Amerika Serikat, perempuan yang sudah kesundulan hamil lagi sebelum anaknya berusia lebih dari 1 tahun, berisiko 4 kali lipat mengalami osteoporosis di masa mendatang. Pasalnya, cadangan kalsium di tubuh Ibu akan ditransfer untuk pertumbuhan janin, sementara kecukupan kalsium baru didapatkan Ibu setelah usai menyusui. Jarak kehamilan yang kurang dari 1 atau 2 tahun tentunya belum cukup bagi Ibu untuk mendapatkan kembali kepadatan tulang.


Menderita Hipertensi Kronis

Bila di kehamilan pertama ada riwayat penyakit tertentu, semisal hipertensi/darah tinggi , maka untuk penderita preeklamsia ( kondisi medis dengan gejala hipertensi saat kehamilan) butuh waktu pemulihan lebih lama. Jika tidak diberi waktu untuk pulih kembali, Ibu dapat berisiko menderita hipertensi kronis atau seumur hidup menjadi penderita hipertensi.


Meningkatkan Risiko Autisme

Hasil penelitian yang diterbitkan pada 2014 oleh Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (jurnal medis hasil evaluasi kerja para psikiatri anak di Amerika Serikat sejak 1987) membuktikan, Ibu yang kesundulan hamil lagi dalam waktu kurang dari 1 tahun setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko bayinya mengalami autisme.


Aspek Psikologis Dalam Hal Hamil Kesundulan


Setelah melahirkan anak pertama, dalam kondisi pemulihan fisik, Ibu juga harus menghadapi berbagai persoalan dalam pengasuhan anak sulung. Misalnya, kendala yang dialami saat menyusui. Apalagi harus menghadapi kondisi hamil kesundulan anak kedua. Terbayang sudah, stress-nya seperti apa. Stress saat hamil tentu tidak baik untuk kesehatan mental Ibu dan akan mempengaruhi kondisi janin.

Apalagi, ketika Ibu menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan, seringkali ada perasaan menyesal, kecewa dan terbebani. Kondisi emosional Ibu hamil kesundulan ini sangat berpengaruh pada janin, karena janin dapat merekam segala sesuatu yang dirasakan Ibu. Maka, jika Ibu merasa berat dalam menerima kehamilan yang tidak direncanakan, ini, janin juga bisa merasakannya. Dampaknya, saat anak tumbuh besar, biasanya akan sulit untuk membangun hubungan yang erat dengan Ibu. Selain itu, akan berpengaruh pula pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang, yaitu berisiko membuat anak lebih mudah tantrum (mudah marah dan bertindak kasar) dibanding anak dari kehamilan yang direncanakan.

Selain itu, pada kehamilan yang direncanakan, Ibu pasti berusaha menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi asupan bergizi tinggi, sehingga janin pun tumbuh sehat dan berkualitas. Hati yang senang juga membuat Ibu lebih semangat menghadapi kehamilan yang payah di trimester pertama. Sebaliknya, saat Ibu tidak senang dengan kehamilannya, otomatis usaha dalam menjaga kesehatan tidak sebesar saat menjalani kehamilan yang direncanakan.


Minimalisasi Risiko Hamil Kesundulan


Tentu sangat wajar jika Ibu merasa terbebani dengan kehamilan yang tidak direncanakan ini, namun baiknya tidak terlalu lama menyesalinya ya. Silahkan menumpahkan perasaan Ibu hingga puas pada orang terdekat, tapi selanjutnya Ibu harus move on. Disinilah perlunya Ibu bersikap bijaksana. Bayangkan perasaan anak (janin) bila ia tahu kalau tidak diinginkan orangtua-nya.

Segera setelah Ibu menerima kehamilan ini, mulailah untuk berusaha menjaganya dengan baik. Sadari bahwa trimester pertama adalah periode emas janin, dimana semua elemen dalam tubuh janin sedang dibangun. Ibu pasti menginginkan generasi penerus yang berkualitas bukan? Nah, untuk mewujudkannya, Ibu bisa menerapkan beberapa tips berikut ini :
  • Diskusikan dengan Ayah, apa saja yang Ibu butuhkan. Ceritakan perasaan Ibu agar Ayah mengerti kondisi Ibu dan dapat memikirkan langkah selanjutnya bersama-sama.
  • Minta Ayah untuk meringankan beban/tugas Ibu agar Ibu memiliki waktu istirahat dan dapat mengurus diri. Misalnya, dengan membantu mengasuh anak sulung. Bagaimanapun, Ayah perlu berperan dalam mengasuh anak sulung karena si kakak akan menghadapi masalah-masalah baru, seperti : merasa tidak diperhatikan lagi karena ada kehadiran adik, merasa dinomorduakan, dan lainnya.
  • Bila Ayah tidak bisa diajak bicara, carilah bantuan. Mungkin Ibu bisa mengunjungi konselor, psikolog atau seseorang yang bisa menjadi tempat mencurahkan emosi Ibu. Intinya, Ibu tidak boleh memendam emosi sendirian.
  • Jika Ibu dan Ayah butuh bantuan dalam mengasuh anak atau mengurus rumah, carilah pihak ketiga yang dapat membantu. Contoh : anggota keluarga terdekat, pengasuh anak, atau asisten rumah tangga. Agar si sulung tetap diasuh dengan baik, minta pengasuh untuk menerapkan model dan aturan pengasuhan yang biasa Ayah dan Ibu terapkan pada anak.
  • Karena Ibu sudah mengetahui berbagai risikonya, Ibu kesundulan hamil harus benar-benar menjaga kehamilan dengan maksimal. Lawan rasa mual dan konsumsi makanan bergizi tinggi dengan teratur demi bisa menyusui si sulung serta mengandung dalam kondisi sehat.


Tetap Menyusui Si Sulung


Meskipun kesundulan hamil, Ibu tetap bisa menyusui. Syaratnya Ibu harus dalam keadaan sehat. Logikanya sama seperti Ibu hamil dalam keadaan berpuasa. Bila kuat  dan sehat, tidak dilarang. Tapi, tidak boleh dipaksakan karena akan berisiko untuk kesehatan Ibu dan janin.

Bila menyusui membuat Ibu sakit, lemas dan keluhan lainnya, sebaiknya cari pengganti ASI, seperti ibu susu atau susu formula. Pikirkan konsekuensi-nya masing-masing ya. Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi bila perlu.

Memang betul, janin bisa kekurangan nutrisi bila Ibu hamil masih menyusui anak sulung. Tapi, bila Ibu berusaha keras dengan memilih asupan kaya nutrisi, maka baik Ibu, si sulung, maupun janin bisa tetap mendapat nutrisi yang cukup. Untuk mendapatkan pola makan terbaik, coba berkonsultasi dengan ahli gizi.

Agar janin terhindar dari anemia dan kadar Hb Ibu tetap terjaga, konsumsi asupan yang kaya zat besi, seperti daging merah, bit, semangka, sayur bayam, dan kacang merah. Zat besi juga memegang peranan penting dalam membangun kecerdasan anak. Kadar Hb Ibu juga harus normal agar asupan untuk janin berjalan lancar. Untuk Ibu hamil, nilai Hb yang normal adalah di atas 11.

Hindari pola makan yang sekedar kenyang saja. Mulailah menjalankan pola makan ideal untuk Ibu hamil kesundulan agar Ibu, janin dan si sulung yang masih disusui tidak kekurangan nutrisi. Selain itu, bila Ibu merasa stress, segeralah berusaha untuk menyingkirkannya. Ambil waktu jeda sejenak untuk menghibur diri dengan melakukan kegiatan yang Ibu sukai, beristirahatlah dari rutinitas, atau melakukan kegiatan yang membuat jadi lebih relaks.

Bila stress tidak hilang juga, carilah teman bicara. Bila perlu, cari orang yang bukan hanya menjadi tempat curhat, tapi juga bisa menganalisis kondisi kesehatan mental Ibu, seperti psikolog. Ingat ya, Ibu harus selalu senang dan berpikir positif demi kebaikan seluruh keluarga.



No comments:

Post a Comment