Friday, January 5, 2018

Bukti Menyusui Saat Hamil, Bolehkah?

Menyusui Saat Hamil
Direncanakan atau tidak, kehamilan bisa saja terjadi saat wanita masih dalam kondisi menyusui. benyak yang berpikir bahwa kegiatan menyusui harus dihentikan sebab janin yang ada di dalam perut juga bayi yang masih menyusui tentu akan  “bersaing” mendapatkan gizi dari sang ibu. Selain itu, keselamatan bayi yang ada di dalam janin juga adipertaruhkan. Hal ini tentu menjadi dilema berat sebab ASI juga sangat penting bagi bayi. Bagaimana dunia medis juga agama melihat hal ini?

Tandem Nursing

Kegiatan menyusui saat hamil dikenal juga dengan istilah Tandem Nursing. Banyak yang berpendapat hal ini sangat berbahaya bagi janin, ibu dan juga bayi yang sedang disusui. Namun berdasarkan penelitian medis, Tandem Nursing relatif aman dan tidak berbahaya selama ibu mematuhi beberapa rambu-rambu terutama pemenuhan gizi selama melakukan Tandem Nursing. Terkait hal ini, berikut poin-poin yang harus diluruskan:
  1. Menyusui saat hamil bisa membuat rahim berkontraksi dan berakibat pada keguguran. Dasara pemahama ini adalah pada saat menyusui hormone bernama oksitosin turut diproduksi. Hormon ini memang menyebabkan kontraksi di bagian payudara juga rahim ibu. Akan tetapi, kontraksi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan bagi janin yang dikandung oleh ibu yang menyusui. Kontraksi rahim pada saat menyusui sama dengan kontraksi rahim saat berhubungan intim dengan suami, dan tidak mengakibatkan keguguran. Meski demikian, ibu yang melakukan Tandem Nursing juga harus hati-hari. Jika pada bagian rahim terasa nyeri maka jauh lebih baik jika ibu mengehentikan kegiatan menyusui.
  2. Alasan kedua mengapa kegiatan menyusui saat hamil tidak dibolehkan adalah kekhawatiran akan gizi yang kurang. Hal ini memang ada benarnya, namun jika ibu bisa memenuhi kebutuhan super extra gizinya, mengaoa tidak? Tandem Nursing memerlukan asupan makanan yang penuh dengan protein dan juga karbohidrat. Jumlahnya lebih tinggi lagi dari biasanya sebab ada janin dan bayi menyusui. Sementara ini, kalsium dan kebutuhan vitamin juga harus diperhatikan. Kombinasikan suplemen dan juga makanan alami adalah taktik terbaik.
  3. Hal lain yang membuat orang menghidari Tandem Nursing adalah isu ASI basi. Hal ini tidak benar sama sekali. Tidak ada ASI yang basi. Yang ada adalah semakin meningkatnya usia kehamilan maka produksi air susu ibu juga akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan kadar hormone estrogen sang ibu juga semakin meningkat. Hal ini juga menyebabkan rasa ASI sedikit berubah dan bayi yang menyusui kemungkinan besar akan memilih berhenti menyusui dengan sendirinya. Jadi poinnya adalah teruskan menyusui sampai bayi sendiri yang memilih berhenti.
Boleh, Asal..

Menyusui saat hamil bukan hal yang tidak diperbolehkan baik itu secara medis maupun agama. Bagi umat islam, tandem nursing disebut dengan istilah Al-Ghiilah. Rasulullah pada mulanya ingin melarang hal tersebut namun ketika Beliau melihat bangsa Romawi dan juga Persia melakukan hal tersebut dan tidak terjadi apa-apa, maka Rasulullah pun membolehkannya. Dalam dunia medis, tandem nursing bisa dilakukan jika ibu memang siap untuk itu.

Pada saat hamil, banyak ibu yang mersakan fisik dan psikisnya lelah. Ia kadang mengalami morning sickness dan merasa tak nyaman sepanjang hari. Jika hal ini terjadi maka sebaiknya ibu tidak membebani diri dengan kegiatan menyusui sebab kualitas ASI juga sangat bergantung pada kualitas emosional sang ibu. Selain itu, menyusui saat hamil sangat rawan dengan dehidrasi. Jumlah cairan yang harus dicukupi mencapai angka 2.500-3000 cc per harinya. Jika ibu tinggal di lingkungan yang cenderung panas, maka jumlah tersebut tentu lebih banyak lagi. Ibu yang menyusui saat hamil harus sering minum. Jangan tunda terutama jika Anda sudah merasa kehausan. Baiknya, jika hendak menyusui, minumlah segelas air atau jus. Setelah menyusui, lakukan hal yang sama.

Hal lain yang tak kalah penting adalah menciptakan suasana rileks dan nyaman dim omen menyusui saat hamil. Jangan stress dan juga tergesa-gesa. Mulai dari payudara kanan dan setelah 15 menit misalnya, pindahkan bayi ke payudara kiri. Untuk lebih akuratnya, jauh lebih baik jika ibu hamil berkonsultasi dengan dokter kandungan sebab kondisi masing-masing ibu yang menyusui berbeda.

Bukti Menyusui Saat Hamil, Bolehkah?

Diare pada ibu hamil dapat terjadi karena banyak penyebab. Selain karena pengaruh hormon, konsumsi susu kehamilan yang tidak cocok (mengandung banyak laktosa) juga bisa membuat sistem pencernaan jadi tidak normal. Diare sering dikeluhkan terutama oleh ibu hamil muda di awal masa kehamilannya. Diare bisa menjadi sumber masalah serius. Hilangnya cairan tubuh atau dehidrasi yang terus menerus akibat diare misalnya, bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Menyadari hal tersebut, penanganan diare dengan pemberian obat diare untuk ibu hamil perlu segera dilakukan.

Obat Diare untuk Ibu Hamil Alami

Menyadari bahwa selama kehamilan seorang ibu hamil tak boleh minum obat sembarangan, maka kita harus memilih dan menggunakan obat diare yang sekiranya minim risiko. Bagi ibu hamil ada beberapa obat diare tradisional yang bisa dicoba karena aman dan tidak menimbulkan efek samping. Apa saja obat diare untuk ibu hamil tersebut? Silakan simak uraian berikut ini.

Obat Diare untuk Ibu Hamil

1. Jambu Biji

Sudah banyak orang yang membuktikan keampuhan daun jambu biji dalam mengatasi masalah diare. Bagi ibu hamil, obat ini juga aman dan bisa dikonsumsi karena terbuat dari bahan tradisional. Pilihlah 7 lembar daun jambu biju muda, tumbuk, peras dengan ditambah air hingga mencapai 1/2 gelas dan berikan sedikit garam. Minum ramuan ini 2 kali sehari selama diare Anda masih belum sembuh.

Obat Diare untuk Ibu Hamil

2. Akar Jeruk Nipis

Obat diare untuk ibu hamil selanjutnya adalah akar jeruk nipis. Meski mungkin lebih sukar ditemukan, bahan obat herbal satu ini memiliki khasiat yang luar biasa dalam meredakan masalah pencernaan Anda. Saya pernah beberapa kali membuktikan keampuhannya. Cara membuatnya juga tergolong cukup mudah, yaitu siapkan 8 akar jeruk nipis yang sudah dicuci bersih, rebus dalam 12 gelas air hingga tersisa 8 gelas, biarkan hingga dingin, kemudian saring. Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hingga diare yang diderita berangsur mereda.

3. Kunyit

Selain dapat digunakan sebagai obat maag untuk ibu hamil, kunyit juga bisa dimanfaatkan dalam penyembuhan diare. Caranya membuatnya yaitu siapkan kunyit ½ jari, kapur sirih 1 sendok, dan satu gelas air. Bersihkan kunyit dari tanah dan cuci sampai bersih, rebus dalam 1 gelas air hingga tersisa 1/3nya, tambahkan kapur sirih, aduk rata, dan setelah dingin, saring air tersebut, kemudian minum hingga habis. Ulangi treatmen ini 3 kali sehari hingga diare yang Anda derita benar-benar sembuh.

Obat Diare untuk Ibu Hamil

4. Larutan Oralit

Larutan oralit adalah obat diare untuk ibu hamil yang paling ampuh. Larutan ini bisa menggantikan elektrolit yang hilang bersama cairan yang keluar lewat air besar yang terbuang. Anda bisa membuat larutan oralit sendiri dengan mencampurkan 1 sendok garam dan 1 sendok gula puih dalam segelas air.
Cara meminum larutan oralit yang benar: Minum sedikit demi sedikit, 2 sampai 3 kali tegukan. Lalu berhenti, setelah 3 menit ulangi lagi, begitu terus sampai habis.

5. Air Kelapa

Air kelapa juga bisa menjadi obat diare untuk ibu hamil. Air kelapa memiliki kandungan elektrolit alami yang bisa mengganti ion tubuh yang hilang selama diare. Jika sulit menemukan air kelapa, Anda juga bisa menggantinya dengan Pocari Sweat. Pocari Sweat untuk ibu hamil cukup aman dan tidak menimbulkan risiko apapun.

Obat Diare untuk Ibu Hamil
Nah, itulah 5 obat diare untuk ibu hamil yang mungkin bisa Anda coba. Kelima pilihan obat tradisional tersebut tentu mudah kita temukan di sekitar rumah. Jika ingin diare Anda lekas sembuh, perbanyak pula konsumsi makanan yang kaya serat dan air putih.

Bukti Menyusui Saat Hamil, Bolehkah?

Trimester Kehamilan
12 3
Kehamilan 8 Minggu
Kehamilan 8 Minggu
by 3dpregnancy.parentsconnect.com
Kehamilan 8 minggu akan ada perubahan pada bayi mungil anda yang tadinya menyerupai kecebong kecil, sekarang mulai tampak sedikit lebih menyerupai manusia.

Perkembangan sang bayi pada kehamilan 8 minggu ini
termasuk:

Pertumbuhan kelopak mata , telinga, bibir atas dan ujung hidungnya yang menggemaskan mulai terbentuk. minggu ke 8 ini juga pada sang bayi akan tumbuh jari.

Jantung kecil bayi telah dipisahkan menjadi empat ruang yang berbeda dan untuk minggu ke 8 ini Jantung benar-benar berdetak dengan kecepatan 150 denyut per menit.

Bayi Anda sekarang lebih panjang sedikit, Yaitu 1,3 cm seukuran batu di cincin pertunangan Nicole Richie.

Bagaimana keadaan ibu pada kehamilan 8 minggu?
Ibu tahu bahwa sang ibu memerlukan vitamin prenatal untuk menjamin pertumbuhan dan gizi yang tepat untuk si kecil, namun setiap kali Anda menelan vitamin-vitamin tersebut, tiba-tiba saja sang ibu pusing atau sedikit mual, jika hal ini terjadi, jangan panik:

Pertama, coba popping vitamin prenatal pada malam hari atau dicampur dengan makanan menu ibu hamil. Agar makanan di perut Ibu dapat membantu menyerap kandungan nutrisi vitamin.

Zat Besi sangat penting, tetapi hal ini sering menjadi penyebab mual. Tanyakan dokter anda tentang vitamin dengan zat besi yang sedikit, atau cobalah dengan dilarutkan dengan air.

Jika Anda masih ingin muntah setelah itu, periksakanlah dan mintalah resep apakah dokter kandungan ibu bisa memberi resep vitamin yang secara khusus diformulasikan untuk wanita dengan mual parah.

Apa yang bisa Ibu lakukan di kehamilan 8 minggu ini?

Mulai berpikir untuk mencari profesional medis yang akan membantu ibu melalui semua permsalahan kehamilan ini, bisa saja orang tersebut adalah dokter kandungan Anda atau bidan setempat. Ini adalah salah satu keputusan terpenting yang akan Ibu buat, sehingga ibu dengan leluasa untuk konsultasi.

Saat Ibu sedang mencari pendamping medis profesional, mengapa tidak mempertimbangkan menemukan kelas yoga prenatal atau kelas kebugaran, atau kelas gizi yang mengkhususkan diri dalam kehamilan.

Buatlah Jadwal pijat kehamilan atau wajah sekarang di kalender kehamilan. Jika ibu menyukai kedua hal tersebut, pertimbangkan untuk membeli dengan paketan, karena biasanya ibu akan sering mendapatkan diskon ketika memesan beberapa sekaligus-dan kemudian menggunakan jasa mereka selama kehamilan.
Baik dari kehamilan 8 minggu ini dan kehamilan bulan-bulan yang akan datang.

Bukti Menyusui Saat Hamil, Bolehkah?

Tanda dan Gejala Ketuban Pecah Dini dan Penanganannya
Sangat penting bagi seorang Ibu hamil untuk tahu mengenai tanda dan gejala ketuban pecah dini dan penanganannya. Jika tiba-tiba ada cairan merembes keluar dari vagina, bisa jadi itu adalah tanda dan gejala ketuban pecah dini. Janganlah panik, yang penting Ibu harus segera ke rumah sakit.

Umumnya, ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal kala 2 saat pembukaan lengkap pada proses persalinan. Namun bila air ketuban yang berwarna putih agak keruh itu tiba-tiba menyembur keluar dari liang vagina terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau sebelum pembukaan mulut rahim 4 cm, atau sebelum adanya tanda-tanda persalinan, kondisi itu disebut Premature Rapture of Membranes (PROM) alias Ketuban Pecah Dini (KPD).

KPD sering terjadi secara tidak terduga dan tidak disertai dengan tanda-tanda awal, sehingga banyak Ibu hamil yang kaget saat mengalaminya. Meski tidak ada data pasti, namun sekitar 10% kehamilan mengalami KPD.

Kantung ketuban berdinding tipis dan berisi cairan dan janin. Air ketuban akan melindungi janin dan tali plasenta (yang berfungsi untuk memberi makanan ke janin) dari kekeringan. Suhu yang tetap dan hangat di dalam air ketuban memberikan tempat yang nyaman bagi janin untuk bertumbuh. Air ketuban juga akan melindungi janin dari benturan yang mungkin terjadi.

Adapun penyebab KPD, sebagian besar berkaitan dengan infeksi, seperti : infeksi kuman atau bakteri. Infeksi ini ada hubungannya dengan dunia luar dan dalam, antara vagina dengan rahim. Ketika daerah vagina tidak bersih, misalnya karena keputihan atau karena sering menahan pipis, kuman naik ke rahim dan terjadilah infeksi yang menyebabkan selaput ketuban menjadi tipis dan mudah pecah.

Selain itu, faktor risiko terjadinya KPD adalah kelelahan, stres, hubungan seksual yang tidak terjaga kebersihannya, kehamilan kembar, trauma (misal, pernah jatuh), perdarahan selama trimester 2 dan 3 yang terjadi pada jalan lahir, serta kelainan mulut rahim.


Prinsip Lebih Cepat Lebih Baik Dalam Penanganan Masalah Ketuban Pecah Dini


Bukan bermaksud menakut-nakuti, bagaimanapun Ibu perlu tahu akibat dari ketuban pecah dini (KPD), yaitu keguguran, janin terlilit tali pusat, dan kelahiran prematur. Apalagi, tidak seperti keguguran, biasanya ketika terjadi KPD, Ibu tidak merasakan sakit, semisal mulas atau pegal-pegal. Tiba-tiba saja Ibu merasakan ada cairan yang merembes melalui vagina. Itulah mengapa, ketika Ibu mengalami KPD, tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali segera ke rumah sakit atau menemui dokter kandungan. Semakin cepat kondisi Ibu ditangani, semakin kecil risiko terjadinya komplikasi, seperti : infeksi kuman dari luar, persalinan prematur atau kurang bulan, gangguan peredaran darah atau tali pusat yang bisa berakibat fatal pada janin.

Selain itu, bila air ketuban terus menerus keluar, tentu volumenya akan berkurang dari jumlah yang dibutuhkan atau bahkan habis. Jumlah air ketuban yang sedikit atau habis sangat berbahaya bagi janin. Jika ketuban sedikit akan terjadi penekanan pada bayi. Akibatnya, organ bayi akan mengalami masalah, bisa tangan bayi menjadi bengkok, atau kakinya yang bengkok.


Ketuban Pecah Dini Apakah Harus Selalu Dilahirkan?


Penanganan ketuban pecah dini (KPD) sangat bergantung pada kondisi Ibu dan kehamilannya, termasuk janin dan cairan ketuban. Bila ketuban pecah dini terjadi di usia kehamilan yang cukup bulan, maka dokter akan menunggu 8 jam untuk memantau kondisinya. Bila tidak ada kemajuan dan air ketuban tetap keluar, dokter akan mengambil tindakan induksi.

Begitu pun jika terjadi infeksi dan cairan ketuban habis sama sekali, dokter akan segera mengeluarkan bayi dengan jalan operasi. Masalahnya, jika janin masih terlalu kecil, kelahiran sudah pasti akan berisiko tinggi, antara lain karena paru-parunya belum matang sehingga Dia belum mampu untuk bernapas secara normal di luar rahim. Pada kasus ini, Ibu sebaiknya mencari rumah sakit dengan fasilitas perawatan bayi kecil (NICU) yang baik karena butuh tiga hari bagi bayi untuk pematangan paru-parunya.

Tentu penanganan ketuban pecah dini (KPD) tidak selalu harus dengan jalan mengeluarkan bayi. Bila usia kehamilan Ibu kurang bulan, misalnya baru enam bulan, jumlah cairan ketuban masih cukup banyak, dan tidak terindikasi infeksi, dokter akan melakukan tindakan konservatif, yaitu menahan janin agar tetap berada di dalam rahim. Ibu tidak perlu khawatir karena tindakan ini tidak akan berdampak buruk pada janin.

Selain proses penantian kelahiran ini, dokter akan memberikan obat-obatan dan antibiotik untuk mencegah infeksi. Selama perawatan ini, Ibu juga harus beristirahat total, tidak boleh melakukan aktivitas berat dan bebaskan pikiran dari hal-hal yang dapat membuat Ibu menjadi stres.

Dokter juga akan menyarankan Ibu untuk menjaga pola makan sehat. Konsumsilah banyak buah dan minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Bila saran ini Ibu jalani, maka selaput ketuban yang terbuka atau robek akan menutup kembali dan air ketuban dapat berproduksi lagi.

Bila dalam penantian usia kehamilan hingga cukup bulan ini air ketuban tetap mengalir keluar, tidak ada jalan lain, dokter akan melakukan pengakhiran kehamilan dengan tindakan operasi untuk mengeluarkan janin, sekalipun berisiko prematur. Tapi, biasanya ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan sehingga harus dilahirkan segera.



No comments:

Post a Comment