Tuesday, January 2, 2018

Bukti Inovasi Persalinan Di Air

persalinan di air
Waterbirth atau persalinan di dalam air adalah inovasi dalam dunia persalinan yang awalnya diperkenalkan di Eropa di tahun 1803. Pada kurun waktu selanjutnya, persalinan ini menjadi populer dan digunakan juga di Negara lain misalnya Rusia. Waterbirth ini cepat popler sebab persalinan dengan cara konvensional (bagi sebagian orang) dianggap menyakitkan baik bagi ubu dan juga bayi yang dilahirkannya. Bahkan seorang dokter dari Perancis berpendapat bahwa kelahiran dengan cara konvensional bisa menimbulkan trauma seumur hidup pada bayi dikarenakan cara mereka lahir yang tidak menyenangkan. Meski hal ini belum terbukti secara medis, namun inovasi persalinan di air memang layak menjadi alternatif bagi para ibu.

Persalinan di air ini memiliki banyak manfaat tak hanya bagi ibu tetapi juga bagi sang bayi yang hendak dilahirkan. Sang ibu akan merasa lebih nyaman dan santai sebab otot yang terkait dengan prosesi persalinan menjadi lebih elastis di dalam air. Waterbirth ini juga akan mempermudah ibu dalam mengejan dan berdampak pada reduksi perasaan nyeri saat persalinan. Manfaat lainnya adalah pada waterbirth, pembukaan jalan lahir jauh lebih cepat sempurna dikarenakan air.

Tak hanya bagi ibu, persalinan di air ini juga memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi si bayi. Dengan waterbirth, resiko bayi mengalami cidera pada bagian kepala akan tertanggulangi. Sementara itu peredaran darah pada bayi akan jauh lebih baik dan menjadikan tubuhnya lebih cepat berwarna merah sesaat setelah ia dilahirkan. Manfaat lainnya adalah persalinan di air bisa membuat tingkat IQ sang bayi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran konvensional. Manfaat yang terakhir ini belum dibuktikan secara ilmiah namun banyak dipercaya oleh orang-orang.

Selain bermanfaat, persalinan di dalam air ini juga memiliki sejumlah resiko misalnya saja bayi yang dilahirkan menelan air yang digunakan dalam proses bersalin sangat tinggi. Resiko lainnya adalah kemungkinan bayi terkena hipotermia atau suhu tubuh yang menjadi rendah sebagai akibat persalinan yang memakan waktu jauh lebih lama dari perkiraan awal. Resiko ketiga yang bisa saja terjadi pada proses persalinan di air adalah bayi mengalami apa yang disebut temperature shock. Hal ini disebabkan oleh susu air yang digunakan tidak sesuai denagn susu ibu saat melakukan prosesi persalinan di air yakni 37 derajat celcius. Resiko lainnya adalah bayi terkena penyakit bawaan sang ibu utamanya herpes. Kuman pada penyakit herpes bisa bertahan di air dan bisa menular melalui medium selaput lendir, mata, dan tenggorokan bayi. Jadi jika ibu menderita herpes, sebaiknya jangan melakukan water birth.

Tidak semua orang dianjurkan melakukan persalinan di air. Ibu yang memiliki ukuran panggul yang terlalu kecil sebaiknya melakukan persalinan dengan cara Caesar. Dan bayi yang letaknya sungsang juga tidak diijinkan menggunakan sistem waterbirth.

Proses persalinan di air ini memiliki tahapan yang kurang lebih sama dengan kelahiran konvensional atau norma. Hanya saja, jika pada persalinan normal, ibu berada di ranjang makan pada waterbirth, sang ibu diltekkan dalam kolam yang telah steril dan diisi dengan air hangat. Air ini dipercaya mampu merangsang sirkulasi darah lebih baik dan merangsang kontkasi rahim sehingga persalinan jauh lebih mudah. Ada dua sistem persalinan air ini. Pertama, persalinan dengan air murni dimana sang ibu dimasukkan ke kolam steril setelah pembukaan 6 hingga akhirnya bayi lahir. Metode kedua adalah air emulsion dimana ibu hanya berada di air hingga periode kontraksi selesai. Selanjutnya ia dipindahkan ke ranjang dan melakukan proses kelahiran di ranjang.

Bukti Inovasi Persalinan Di Air

Otot kaku, rasa tegang, dan pegal pegal seringkali muncul di saat Anda tengah hamil. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa melakukan relaksasi melalui latihan pernafasan yoga. Yoga untuk ibu hamil sangat bermanfaat untuk mengatasi sesak nafas, nyeri pinggang, dan keluhan-keluhan lain selama kehamilan.

Yoga untuk ibu hamil dapat dilakukan dengan pertama-tama mengambil posisi duduk atau berbaring senyaman mungkin, kemudian bersikap santai, pejamkan mata, dan relaksasi otot-otot punggung, pinggang, hingga otot kaki, kemudian bernafaslah melalui hidung, tarik dan hembuskan secara perlahan-lahan. Ulangi hal tersebut selama 10 menit atau hingga Anda merasa nyaman. Sambil melakukan hal tersebut, tekanlah perut ke arah luar dan tahan sampai hitungan ke empat. Biarkan otot pundak dan leher Anda rileks. Setelah itu keluarkan nafas dengan tenang dan perlahan.

Latihan di atas akan sangat baik bagi ibu hamil, karena selain mengatasi keluhan-keluhan rasa tegang, otot kaku, dan pegal-pegal, Anda juga akan merasa lebih bugar, lebih sehat, sekaligus lebih kuat. Jika Anda ingin latihan yoga yang lebih terfokus agar hasilnya lebih optimal, Anda dapat melakukan gerakan yoga khusus untuk ibu hamil dengan 3 latihan berikut ini.

Gerakan Yoga ke-1
Duduk dengan posisi bersila, letakan kedua tangan Anda di sisi badan dengan siku lurus. Kemudian angkat kedua tangan Anda dari samping ke arah kepala sambil menarik nafas sampai jari-jari kedua tangan Anda bertemu. Setelah itu hembuskan nafas sambil menurunkan tangan Anda ke bagian depan. Gerakan ke-1 memberi manfaat untuk melatih kekuatan otot lengan, melenturkan sendi pundak, juga menenangkan perasaan, serta menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.

Gerakan Yoga ke-2
Merangkaklah dengan kedua siku tangan yang lurus, pandang ke depan, dan punggung rata. Tariklah nafas, lalu lengkungkan punggung Anda. Setelah itu hembuskan nafas, sambil mengembalikan punggung ke posisi semula. Gerakan yoga ke-2 bermanfaat untuk melepaskan ketegangan, menguatkan rahim, meringankan beban perut, dan menghilangkan pegal-pegal di tubuh.

Gerakan Yoga ke-3
Ambil posisi berbaring, kedua kaki Anda menempel di dinding, dan kedua tangan di samping badan dengan telapak tangan membuka. Tariklah nafas seiring mengangkat panggul dari lantai atau kasur. Hembuskan nafas sambil menurunkan kembali kedua kaki. Gerakan yoga ke-3 ini bermanfaat untuk mencegah varises di kaki, menghilangkan kelelahan dan pegal di kaki akibat pertambahan berat badan selama hamil, juga memberikan rasa rileks pada tubuh Anda.

Demikianlah gerakan-gerakan yoga yang ibu hamil dapat lakukan. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi solusi pengobatan keluhan-keluhan yang mungkin Anda rasakan selama masa kehamilan.

Bukti Inovasi Persalinan Di Air

Trimester Kehamilan
12 3
Hamil 21 minggu, sebuah keajaiban telah bunda alami selama kehamilan 21 minggu ini. dua puluh satu berarti angka ajaib, angka yang bisa berarti kesenangan atau juga bisa berarti kemerdekaan. bayangkan sekitar 19 minggu lagi sang bayi akan lahir dari perut anda (dalam hal ini adalah kandungan).

Bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dengan tubuh bunda saat hamil 21 minggu? atau Dengan si buah hati? atau gejolak kehidupan bunda? baca terus artikel di bawah ini ya...

"Waduh pakianku terasa sesak semua....." itulah kata-kata yang sering ayah dengar ketika bunda ingin memakai baju kesayangannya. Tahukah bunda bahwa saat hamil 21 minggu atau memasuki kehamilan trimester ke dua, janin sudah tumbuh aktif, jadi jika hendak berhubungan badan, carilah posisi yang enak agar tidak mengganggu si janin. Berkreasilah bersama pasangan anda, saat hamil 21 minggu ini masih sangat aman kok.

Janin anda ketika berumur 21 minggu.
Detak jantung bayi semakin kuat dan dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. Mintalah pada dokter untuk mendengarkannya pada saat kunjungan  prenatal Anda! Pada kehamilan umur 21 minggu, sumsum tulang janin mulai membuat sel-sel darah (yang sebelumnya dilakukan oleh hati dan limpa). 

Bayi telah menelan cairan ketuban untuk sementara waktu, hal ini digunakan usus untuk berkembang dan menyerap sejumlah kecil gula dari cairan itu. Dan mari kita lihat fenomena tersebut, kemampuan secara efektif mencerna gula adalah penting pada setiap tahap kehidupan, Jadi adalah hal penting bagi sang bayi mendapat nutrisi dari cairan ketuban tersebut.

Berat bayi anda sekarang antara 10 dan 11 ons dan 
panjangnya sekitar 7 inci.

Bagaimana dengan kehidupan bunda pada saat hamil 21 minggu? Nah saran saya sih waktu ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba menghias. Bukan saja menghias kamar bayi, atau ruangan lain, namun hiaslah diri bunda agar tetap kelihatan menarik, mungkin bunda bisa mengecat kuku, merawat rambut, atau jadwal manikur dan pijat tangan. tentu kegiatan yang sangat menyenangkan bukan? manjakanlah tubuh bunda. saatnya rileks... bukankah bunda telah membawa beban berkilo-kilo gram selama 21 minggu ini? selamat ya bunda kehamilan bunda suda berumur 21 minggu.


Bukti Inovasi Persalinan Di Air

kehamilan resiko tinggi, latar belakang kehamilan resiko tinggi, kehamilan risiko tinggi, kehamilan beresiko tinggi, faktor resiko tinggi kehamilan, kehamilan resiko tinggi ibu hamil, kehamilan berisiko tinggi, penyakit kehamilan resiko tinggi, faktor resiko tinggi pada kehamilan, tanda tanda kehamilan resiko tinggi, pengertian kehamilan risiko tinggi, kriteria kehamilan beresiko tinggi
Baru mendengar mengenai kehamilan resiko tinggi saja sudah bikin hati menciut, apalagi jika harus menjalaninya. Namun, jangan khawatir, ada acara untuk memperkecil resikonya.

Secara sederhana, kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan komplikasi pada Ibu, bayi, maupun keduanya. Ada sejumlah faktor resiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan alias kehamilan beresiko tinggi, yaitu :


Faktor-Faktor Resiko


Usia Saat Hamil. Ibu yang hamil di bawah usia 17 tahun atau di atas 35 tahun lebih berpotensi mengalami komplikasi kehamilan. Resiko keguguran dan kelainan genetik akan meningkat jika Ibu hamil di atas usia 40 tahun. Sementara, organ reproduksi yang belum matang pada Ibu hamil di bawah usia 17 tahun akan meningkatkan resiko kelahiran prematur.

Penyakit Yang Menyertai Sebelum Kehamilan. Kehamilan dikategorikan kehamilan beresiko tinggi bila Ibu memiliki tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, gangguan jantung, diabetes, penyakit autoimun seperti lupus, asma, kanker, hingga talassemia. Begitu pula jika Ibu memiliki masalah obesitas atau sebaliknya, berat badan rendah (underweight), juga mengalami masalah infeksi akut, seperti infeksi akibat penyakit menular seksual.

Riwayat Kesehatan. Ibu dengan riwayat keguguran berulang, pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya atau riwayat penyakit kelainan genetik dalam keluarga, berpotensi mengalami kehamilan beresiko tinggi. Ada kemungkinan kejadian tersebut berulang pada kehamilan berikutnya. Begitu pula jika Ibu pernah mengalami trauma/benturan hebat yang mempengaruhi organ reproduksi, semisal benturan pada panggul sehingga membuat panggul menjadi sempit.

Kehamilan Kembar. Kehamilan kembar meningkatkan resiko perdarahan pada saat prose persalinan terjadi. Selain itu, umumnya ukuran bayi tidak akan sama, yang satu akan lebih kecil dari yang lain dan posisinya pun melintang. Kemungkinan kelahiran dini atau prematur akan meningkat dalam kehamilan kembar. Selain karena faktor keturunan, Ibu yang hamil melalui program bayi tabung juga berpotensi mengalami kehamilan kembar.

Riwayat Kelahiran Prematur. Disebut prematur jika bayi lahir sebelum usia 37 minggu. Kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya bisa berulang pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, Ibu hamil dengan riwayat kelahiran prematur digolongkan memiliki kehamilan beresiko tinggi. Sementara, kelahiran prematur itu sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya infeksi pada Ibu hamil dan mulut rahim yang memendek sebelum waktunya (inkompetensi serviks), selain factor riwayat kelahiran prematur itu sendiri.


Komplikasi Kehamilan


Selain faktor-faktor resiko, komplikasi kehamilan juga bisa membuat kehamilan digolongkan beresiko tinggi. Pada awalnya kehamilan berjalan sehat tanpa masalah apa pun, tetapi di tengah perjalanannya, muncul komplikasi yang mengubah status kehamilan menjadi beresiko tinggi. Ini beberapa komplikasinya :

Preeklamsia. Usia muda, riwayat preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada kehamilan sebelumnya, malnutrisi, kehamilan kembar, kehamilan mola hedatidosa, serta Ibu hamil dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, kelainan tiroid, gangguan ginjal, diabetes, maupun penyakit lupus bisa meningkatkan resiko preeklamsia. Bila wajah dan tangan Ibu tiba-tiba sangat membengkak, bisa jadi hal tersebut merupakan gejala preeklamsia. Begitu pula jika tekanan darah Ibu tiba-tiba melonjak tinggi. Dokter ahli kandungan akan memastikan diagnosis melalui pemeriksaan tekanan darah dan urine.

Plasenta Previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Semestinya plasenta tumbuh di bagian atas rahim, tetapi karena sejumlah faktor, plasenta tumbuh di bagian bawah rahim. Bila Ibu mengalami perdarahan melalui vagina tapi tanpa rasa nyeri, bisa jadi itu salah satu gejalanya. Plasenta previa dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG setelah minggu ke 12 kehamilan.

Diabetes Kehamilan (Gestational Diabetes). Sebanyak 18% Ibu hamil mengalami diabetes kehamilan. Hal ini disebabkan perubahan hormonal yang terjadi saat hamil. Jika kadar darah Ibu hamil tidak dikontrol, janin berat badan lahir bayinya nanti bisa melebihi 4 kg. Berat badan besar seperti ini meningkatkan resiko bayi tersangkut saat persalinan dan resiko bayi mengalami penyakit degeneratif di masa depan (saat dewasa), seperti : diabetes, jantung, dan obesitas. Selain itu, diabetes kehamilan juga meningkatkan resiko preeklamsia, kelahiran prematur, hingga resiko diabetes menetap dan penyakit jantung pascapersalinan pada Ibu.

Menurut penelitian yang dilakukan University California of San Fransisco, jumlah kehamilan beresiko tinggi sebetulnya hanya 6-8% dari semua kehamilan. Jika dengan membaca penjelasan tadi Ibu merasa termasuk dalam beresiko tinggi, ambilah langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan diri serta janin di kandungan.


Apa Yang Harus Dilakukan Dengan Kehamilan Resiko Tinggi?


Melakukan kontrol teratur pada dokter kandungan dan kebidanan (obstetric dan ginekologi/obgin) merupakan suatu keharusan. Misal, jika Ibu telah memiliki riwayat kelahiran prrematur, dokter akan memeriksa apakah Ibu mengalami inkompetensi serviks. Jika ya, maka dokter akan melakukan pengikatan mulut rahim untuk mencegah mulut rahim memendek dan terbuka sebelum waktunya.

Bila Ibu diketahui memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus atau tekanan darah tinggi, dokter akan memberi cara mengontrolnya. Begitu pula jika Ibu diketahui mengidap penyakit jantung, infeksi, kelainan kromosom, atau obesitas.

Dalam menangani sebuah kehamilan beresiko tinggi, biasanya dokter kandungan akan bekerja sama dengan dokter spesialis lain, semisal spesialis penyakit jantung jika Ibu hamil mengidap gangguan jantung.

Segera setelah tahu kondisi kehamilan termasuk beresiko tinggi, berkonsultasilah pada dokter kandungan sub spesialis fetomaternal. Dokter sub spesialis ini mempunyai keahlian mendiagnosis atau mendeteksi kelainan pada janin (fetus) atau Ibu (materna). Pemeriksaan fetomaternal meliputi deteksi dini kelainan genetic dan kromosom pada janin hingga pemeriksaan kelainan darah seperti talassemia.

Selanjutnya, agar selalu dapat memantau kesehatan kehamilan, Ibu harus rutin memeriksakan diri pada dokter kandungan dan melakukan minimal empat kali pemeriksaan USG selama masa kehamilan. Segera komunikasikan pada dokter jika Ibu hamil merasakan gangguan kesehatan, sekalipun belum tiba saatnya jadwal untuk kembali kontrol rutin kehamilan.

Dokter kandungan yang baik akan menginformasikan segala gejala yang perlu diwaspadai terkait kondisi kesehatan Ibu. Misalnya, jika Ibu mengidap tekanan darah tinggi, dokter akan meminta Ibu segera ke dokter jika mengalami pusing hebat, pandangan kabur, dan muncul rasa mual, karena itu semua merupakan sebagian gejala preeklamsia. Dengan kontrol yang teratur, diharapkan resiko yang ada tentunya bisa ditekan.

No comments:

Post a Comment