Tuesday, January 2, 2018

Bukti Apa Itu Persalinan Prematur?

persalinan prematur
Persalinan  prematur merupakan kondisi dimana kelahiran berlangsung tidak normal jika diukur dari umur janin. Pada persalinan ini, kelahiran biasanya terjadi sebelum usia janin memasuki usia minggu ke-37 sampai minggu ke-38. Persalinan secara prematur selalu menjadi perhatian sebab ia menjadi salah satu penyebab paling utama kematian pada bayi yang baru lahir atau dikenal juga dengan istilah neonatal. Bayi yang dilahirkan secara prematur sangat rentan sebab kondisinya masih terlampau lemah untuk beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim sang ibu. Bayi ini biasnya memiliki berat badan yang sangat rendah dan ukuran yang cenderung mini. Ukuran ini memang sejalan dengan keadaan sang bayi yang belum matang atau immaturitas.

Bayi yang lahir secara prematur memiliki potensi lebih besar untuk mengalami gangguan seperti cacat bawaan yang meliputi cacat pada penglihatannya, cerebral palsy, terganggunya kecerdasan, potensi mengidap penyakit semcam jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes  dan lain-lain. Presentasi terjadinya persalinan secara prematur mencapai angka 10% hingga 20% di dunia. sementara itu di Indonesia, kelahiran secara prematur mencapai angka 19% dari total kelahiran. Sebenarnya, persalinan prematur bisa dihindari dengan peningkatan kualitas kesehatan dan juga tindakan pencegahan yang memadai.

Penyebab Persalinan Prematur
 

Hingga saat ini, penyebab utama terjadinya persalinan prematur belum ditentukan secara pasti. Namun, beberapa faktor pendorong terjadinya kelahiran dini ini telah diketahui, sebagai berikut:
  1. Sebuah penelitian di Universitas Aberdeen menemukan fakta seorang ibu yang lahir secara prematur atau memiliki saudara kandung yang lahir secara prematur memiliki resiko yang jauh  lebih tinggi untuk melahirkan dengan cara yang sama, yakni prematur. Angka resiko ini bahkan mencapai 60%.
  2. Ibu yang pada kehamilan sebelumnya melahirkan secara prematur, di kehamilan berikutnya juga berpotensi mengalami kelahiran secara prematur dengan potensi angka sebanyak 30%.
  3. Jika ibu mempunyai bayi yang kembar, maka sebanyak 50% peluang ia akan melahirkan secara prematur. Dan jika bayi yang dikandungnya berjumlah 3 orang, maka presentase kelahiran secara prematur akan meningkat sebanyak 83%.
  4. Ibu memiliki leher rahim yang cenderung pendek atau ia menderita kelainan rahim lainnya.
  5. Ibu memiliki permasalahan kesehatan seperti diabetes dan hipertensi.
  6. Ibu mengalami pendarahan pada bagian vagina pada usia di atas 20 minggu. Hal ini akan memicu terlepasnya sejumlah protenin yang bisa mengacaukan selapur pada ketuban dan hasil akhirnya ketuban pecah dan menyebabkan kelahiran yang lebih awal.
Tanda-Tanda Persalinan Secara Prematur

 

Ada beberapa tanda persalinan prematur yang bisa dibaca oleh ibu, antara lain:
  1. Terjadinya kontraksi dalam waktu 10 menit atau lebih intens dalam kurun waktu 1 jam. Dalam durasi sejam, bisa terjadi kontrasksi sebanyak lima atau lebih.
  2. Terasa kram layaknya menstruasi yang terasa pada perut tepatnya bagian bawah. Kram ini terjadi secara kontinyu dan biasanya disertai dengan diare.
  3. Mersakan nyeri yang sangat pada bagin punggung yang terjadi secara terus menerus. Dalam kondisi tertentu bisa juga tidak statis.
  4. Terdapat tekanan pada area panggul layaknya didorong.
  5. Terdapat cairan encer yang keluar dari vagina sang ibu. Cairan ini akan terus meningkat jumlahnya dan warnanya pun berubah-ubah.
Jika pada kehamilan Anda terdapat gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter kandungan. Persalinan prematur sebenranya bisa dicegah dengan cara mengurangi faktor yang bisa menjadi pendorong dan mempertinggi resiko. Hindari pula kebiasaan yang sangat buruk seperti merokok. Apabila sang ibu masuk ke dalam kelompok yang memiliki potensi besar melahirkan secara prematur, maka sebaiknya berkonsultasi lebih intens dengan dokter kandungan agar bisa diberi pengobatan dan perawatn untuk menghindari persalinan prematur sebaik mungkin.

Bukti Apa Itu Persalinan Prematur?

Perubahan hormonal secara besar-besaran di dalam tubuh ibu hamil telah menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang sering membuat masa-masa kehamilan penuh dengan ketidaknyamanan. Selain mual, sakit pinggang, sakit gigi, dan diare, salah satu masalah kesehatan yang sering dialami ibu hamil adalah sariawan. Meski tidak begitu membahayakan bagi kehamilan, namun sariawan tetap saja tak bisa dianggap sepele. Karena sariawan, nafsu makan bisa turun dan pada akhirnya membuat asupan nutrisi bagi pertumbuhan janin jadi terhambat. Untuk itu, sariawan perlu segera diobati.

Obat Sariawan untuk Ibu Hamil

1. Air Kelapa

Sariawan biasanya merupakan gejala yang timbul akibat panas dalam. Jika Anda ingin mengobati sariawan sampai ke akar-akarnya, saya sangat menyarankan Anda untuk banyak minum air kelapa. Ya, air kelapa memang memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan ibu hamil. Selain mampu mendinginkan dan meredakan sariawan dan panas dalam, air dari buah Cocos nucifera ini juga mampu mencegah dehidrasi, meredakan diare, dan mengatasi mual. Perlu diketahui, meminum air kelapa saat hamil juga merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar kulit bayi putih sejak dalam kandungan.

2. Pisang dan Madu

Selain air kelapa, ramuan pisang dan madu juga bisa menjadi salah satu alternatif obat sariawan untuk ibu hamil. Cara membuat ramuan itu adalah dengan menghaluskan buah pisang menggunaan sendok, campurkan dengan madu asli, kemudian oleskan ke bagian bibir atau lidah yang terkena sariawan. Untuk diketahui, ramuan pisang dan madu ini bisa mencegah terjadinya peradangan pada sariawan.

3. Daun Jambu Biji

Selain dapat digunakan sebagai obat diare untuk ibu hamil, daun jambu biji juga dapat dimanfaatkan sebagai obat sariawan. Penggunaan obat ini sangat mudah, tinggal dikunyah, kemudian kunyahan tersebut ditempelkan pada bagian yang terkena sariawan. Setelah 5 menit, berkumurlah untuk membersihkan mulut dan tunggu reaksinya.

4. Yogurt

Selama ini mungkin kita hanya tahu bahwa yogurt hanya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah sembelit. Namun, tahukah Anda jika ia juga bisa digunakan sebagai obat sariawan untuk ibu hamil. Yogurt dapat membunuh semua bakteri jahat dalam organ pencernaan, termasuk bakteri-bakteri penyebab sariawan.

Info :Yogurt aman dikonsumsi oleh ibu hamil asalkan dalam produksi dan pengolahannya, ia melalui proses pasteurisasi.

5. Jeruk

Mengkonsumsi buah yang kaya vitamin C seperti jeruk, apel, tomat, dan jambu juga dapat membantu proses penyembuhan sariawan menjadi lebih cepat. Jika Anda merasa memiliki panas dalam, mengkonsumsi buah-buah tersebut sangat kami sarankan.

Nah, itulah beberapa obat sariawan untuk ibu hamil yang dapat Anda buktikan keampuhannya. Daripada menggunakan obat warung yang belum terbukti keamananya bagi janin Anda, memilih salah satu dari kelima pilihan di atas tentu adalah hal yang lebih baik bukan?

Bukti Apa Itu Persalinan Prematur?

Trimester Kehamilan
12 3
Kehamilan 24 minggu, kadang bunda merasa bingung atau heran ya dengan perubahan dan kejadian-kejadian aneh di tubuh bunda? wanita hamil 24 minggu apalagi yang baru pertama kali mengalami kehamilan pasti akan merasa sedikit gusar dengan berbagai kejadian yang dialaminya, wajar kok bunda, bunda saya juga kadang bingung malah bercampur takut ketika merasa pinggang bawahnya terasa nyeri, atau kadang-kadang pinggul terasa tegang setiap hari..

Emang apa aja sih yang terjadi di kehamilan 24 minggu ini? simak terus ya artikel kehamilan ini.

Mulai bingung dengan tumbuhnya rambut dimana-mana? iya salah satu tanda dari kehamilan 24 minggu ini adalah pertumbuhan rambut yang kadang tidak diharapkan, kadang ada di bawah ketiak, di pipi, di bawah pusar, di tangan dan kaki.. duh pokoknya hal ini disebabkan karena seiring dengan meningkatnya hormon kehamilan bunda, jadi tenang aja, ntar bisa dibersihin kok, ntah di cukur atau di waxing.

hamil 24 minggu
Kehamilan 24 minggu

Bayi Anda
Bayi di dalam kandungan tidak hanya duduk-duduk (pada kandung kemih) atau titdak melakukan apa-apa,  namun pada usia kehamilan 24 minggu ini dia bekerja keras mempersiapkan untuk kehidupannya di luar rahim dengan menyempurnakan paru-parunya dan pergerakan tangan dan kaki-kakinya.

Telinga bayi di usia kehamilan 24 minggu ini sepenuhnya sudah berfungsi. Dan karenanya, bunda mungkin memperhatikan bahwa suara keras dan gerakan tiba-tiba bisa mengejutkan si kecil. Janin mulai terbiasa dengan suara sehari-hari di dalam rahim: suara detak jantung bunda, paru-paru menghirup dan membuang udara, menggeram perut Anda karena pasangan Anda berjanji akan segera kembali dengan ice krim mungkin,  Dia bahkan akan dapat mendengar suara Anda ketika pasangan Anda akhirnya tiba dan Anda bertanya kepadanya "kenapa lama sekali" hemm segala perkataan bunda maupun pasangan bunda sudah ia dengar dengan baik, jadi hati-hati dengan perkataan bunda yah..!

Karena si kecil sudah punya telinga bagian dalam dengan sempurna, Ini berarti rasa keseimbangannya sudah bekerja dan dia bisa memilih apakah dia akan menggantung terbalik atau berada di kanan sisi atas. Dia juga bisa merasa Anda bergerak.

Nah mungkin bunda bisa mengikuti kelas-kelas untuk ibu hamil, entah itu senam atau yang lain, belajarlah untuk mempersiapkan kelahiran si kecil. selamat ya bunda telah melewati masa hamil 24 minggu.

Bukti Apa Itu Persalinan Prematur?

deteksi kelainan kromosom pada janin, deteksi kelainan kromosom, cara mendeteksi kelainan kromosom, kelainan kromosom pada janin, kelainan kromosom pada kehamilan, kelainan kromosom, kelainan kromosom pada bayi
Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus untuk melihat kelainan yang mungkin terjadi pada janin. Salah satunya, pemeriksaan amniosintesis. Pemeriksaan amniosintesis adalah cara untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin.

Mendapati janin senantiasa dalam kondisi sehat pasti jadi dambaan semua Ibu hamil. Ada banyak cara yang bisa Ibu hamil lakukan untuk menjaga kesehatan sang buah hati, dari mengkonsumsi makanan bergizi, mengasup cairan yang cukup, rutin berolahraga, cek kehamilan rutin, hingga meminum vitamin khusus kehamilan yang diresepkan oleh dokter ahli kandungan.

Namun, adakalanya Ibu dan dokter memerlukan usaha lebih untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan janin, yaitu dengan mengambil sedikit sampel air ketuban. Proses ini dikenal dengan nama Amniocentesis (amniosentesis), yakni sebuah tindakan medis untuk mendiagnosis lebih dalam tentang kesehatan janin dalam kandungan melalui pengambilan sampel cairan ketuban yang mengelilingi janin. Umumnya, prosedur ini dilakukan di awal trimester kedua, tepatnya pada usia kehamilan sekitar 15-18 minggu.

Air ketuban diambil menggunakan jarum suntik berlubang kecil yang dimasukkan melalui perut ke dalam Rahim. Tentu saja, dokter akan melakukan bius lokal sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Selama pemeriksaan pun, dokter akan senantiasa memantau kondisi janin melalui USG (ultrasonografi) sehingga tindakan ini tak akan menyakiti janin Ibu.

Tujuan utama dilakukan amniosentesis ialah mendeteksi ada tidaknya kelainan kromosom yang mungkin dialami oleh bayi. Kromosom membawa gen yang mewariskan beberapa karakter orangtua kepada anaknya. Normalnya, seseorang akan memiliki 46 kromosom yang diwariskan oleh kedua orangtua. Kelainan kromosom pada janin bisa timbul bila sang bayi mengalami kekurangan atau kelebihan kromosom. Beberapa kelainan kromosom atau kelainan bawaan yang sifatnya kromosomal, di antaranya : sindrom Down, sindrom Turner, dan sindrom Klinefelter.

Salah satu kelainan kromosom pada bayi yang paling sering terjadi adalah, sindrom Down. Gangguan genetika ini menyebabkan keterbelakangan mental, sehingga dalam pertumbuhannya, anak akan mengalami perbedaan kemampuan belajar maupun perbedaan fisik tertentu dengan anak-anak lain pada umumnya.

Selain untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin, amniosentesis juga dilakukan untuk mendeteksi beberapa kasus lain, seperti : kemungkinan infeksi, mengetahui jenis kelamin janin saat pemeriksaan dengan USG tak bisa mendeteksi, mengetahui kematangan paru, maupun mengurangi jumlah air ketuban pada kasus air ketuban berlebih.


Ibu Hamil Yang Berisiko Mempunyai Kelainan Kromosom Pada Janinnya


Tentu saja, tidak semua Ibu hamil perlu untuk menjalani proses amniosentesis. Namun, bila Ibu mendapati minimal satu dari beberapa riwayat ini, ada baiknya segera dibicarakan dengan dokter ahli kandungan :
  • Ibu hamil dengan usia 35 tahun atau lebih. Pasalnya, bayi yang dilahirkan oleh perempuan usia di atas 35 tahun dinilai lebih berisiko mengalami kelainan kromosom.
  • Pernah memiliki anak dengan sindrom Down atau kelainan kromosom lain sebelumnya. Sangat penting untuk membicarakan hal ini kepada dokter ahli kandungan guna mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada anak kedua dan selanjutnya.
  • Memiliki anggota keluarga dekat yang mengalami kelainan kromosom. Tidak ada salahnya bila Ibu dan Ayah merunut kembali anggota keluarga sejak kini.
  • Ibu hamil maupun janin dengan kondisi kesehatan tertentu, sehingga dokter menyarankan untuk dilakukannya proses amniosentesis, seperti : infeksi, kasus ketuban berlebih, mengetahui kematangan paru, dan lainnya sesuai ajuan dokter.


Minimalkan Risiko Dengan Tepat


Komplikasi atau risiko dari tindakan amniosentesis bisa dibilang sangat minim jika dilakukan oleh tenaga medis  yang kompeten dan dijalankan dengan hati-hati. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli kandungan sebelum menjalani tindakan ini, tentang apa saja keuntungan yang didapat, apakah sebanding dengan risiko yang mungkin timbul.

Beberapa risiko yang mungkin ditimbulkan oleh tindakan amniosentesis, antara lain : keguguran, terutama bila amniosentesis dilakukan pada usia kehamilan di bawah 15 minggu; trauma pada organ janin, apabila jarum suntik mengenai bagian tubuh janin; korioamnionitis atau infeksi selaput ketuban yang bisa berakhir dengan keguguran; serta kemungkinan terjadinya kelainan bentuk anggota gerak janin (talipes) walau sangat jarang terjadi.

Karena proses amniosentesis memiliki risiko, sebelum dilakukannya tindakan, rumah sakit biasanya meminta Ibu untuk melengkapi dan menandatangani dokumen yang berkaitan dengan tindakan, sehingga sebaiknya Ibu dan Ayah memahami isi ‘perjanjian’ yang tertera dalam dokumen tersebut.
Beberapa tahapan prosedur ini bisa menjadi acuan dalam mendapatkan proses yang aman.
  • Dokter akan melakukan anestesi lokal di daerah tindakan, yaitu bagian perut Ibu.
  • Dengan panduan USG, dokter akan mencari area yang aman, kemudian memasukkan jarum ke dalam perut Ibu menembus dinding perut, lalu dinding Rahim, dan akhirnya kantung amnion.
  • Air ketuban pun diambil, kurang lebih sebanyak 20 cc. air ketuban lantas dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Lama hasil pemeriksaan bisa berbeda, bergantung pada prosedur rumah sakit, biasanya sekitar 2-4 minggu.

Selain mendiskusikan manfaat dan risiko, Ibu dan Ayah juga disarankan untuk memikirkan langkah-langkah selanjutnya ketika hasil dari amniosentesis sudah keluar. Ibu dan Ayah bisa terus mendiskusikannya dengan dokter ahli kandungan dan anggota keluarga sebelum dan setelah proses amniosentesis berlangsung.


Perawatan Pasca Tindakan


Ibu hamil yang menjalam\ni tindakan amniosentesis tidak memerlukan perawatan khusus seperti rawat inap ataupun konsumsi obat-obatan. Ibu hamil bisa menjalani aktivitas seperti sediakala beberapa jam setelah proses tersebut selesai. Namun, bila Ibu hamil mengalami satu atau lebih kondisi ini pasca dilakukannya tindakan, segera hubungi dokter tanpa menunda :
  • Terjadi rembesan air ketuban dari vagina. Bila Ibu merasa miss V terus menerus lembab dan basah selain dari air kencing, kemungkinan besar telah terjadi kebocoran air ketuban.
  • Area Rahim atau perut bagian bawah mengalami sakit yang tidak biasa.
  • Terjadi flek atau perdarahan.
  • Komplikasi kesehatan lain, seperti : demam, nyeri pada anggota tubuh, serta mengalami mual dan muntah yang sering.

No comments:

Post a Comment