Sunday, January 7, 2018

Bukti Mengurai Mitos Seputar Kehamilan

Mitos Seputar Kehamilan
Hamil merupakan momen ajaib bagi wanita. Pada fase ini ada beragam hal yang terjadi baik itu secara psikis dan psikologis. Kondisi ini juga identik dengan masa rawan. Oleh karena itu, seorang ibu hamil dituntut untuk berhati-hati pun cermat dalam segala hal. Sayangnya, oleh karena ketidaktahuan, banyak ibu hamil yang mempercayai beberapa hal yang secara ilmiah belum bisa dipertanggungjawabkan. Di Indonesia secara khusus, ada banyak mitos seputar kehamilan yang kebenarannya masih abu-abu. Uniknya, masing-masing daerah memiliki mitos yang berbeda-beda. Dengan demikian, secara umum bisa dikatakan bahwa mitos dipengaruhi oleh latar belakang budaya. Berikut sederet mitos seputar masa hamil yang paling populer.
  1. Jenis kelamin bayi berdasarkan bentuk perut sang ibu. Mitos ini sangat lazim kita dengar. Jika bayi dalam kandungan perempuan maka perut ibu cenderung membundar penuh. Sementara itu, jika bayi yang dikandung lakilaki maka perut sang ibu membulat tetapi terlihat meruncing. Banyak yang mendapati hal tersebut benar sehingga lambat laun banyak yang mengira hal tersebut merupakan fakta medis. Namun sebenarnya bukan. Bentuk perut ini dan jenis kelamin tidak memiliki korelasi yang jelas sebab rupa perut saat hamil dipengaruhi oleh kekuatan otot perut ibu dan juga posisi bayi di dalam perut. Jika posisi bayi melintang maka dipastikan perut si ibu akan melebar ke samping. Dan, jika volume ketuban berlebih maka tentu perut ibu akan lebih besar bukan? Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan fakta bahwa jika wanita baru pertama kali mengandung, perutnya cenderung bulat meruncing sebab otot di perutnya masih kuat menopang rahim. Dan pada kehamilan berikutnya akan bertambah besar tetapi tidak lagi runcing karena otot perut tak lagi kuat menopang rahim layaknya di kehamilan pertama.
  2.  Jangan mempersiapkan perlengkapan bayi sebelum kelahiran! Mitos yang satu ini juga tak kalah populernya. Tak jarang yang amat sangat mempercatainya meski jika dinalar cukup menggelikan. Mungkin dahulu para orang tua kita di masa lampau jera membeli perlengkapan bayi laki-laki dan yang lahir adalah bayi perempuan. Betapa ruginya! Namun saat ini teknologi sudah demikian maju. Kita sudah bisa memastikan kelamin sang bayi di usia kehamilan tertentu. Dan alangkah repotnya jika semua perlengkapan dibeli setelah bayi lahir, bukan?
  3.  Ibu hamil dan suami tidak diperbolehkan membunuh binatang. Larangan ini harus dilakukan jika tidak maka bayi yang ada di dalam rahim si ibu akan cacat. Membunuh binatang memang perbuatan yang buruk, hamil atau tidak, tetap tak diperkenankan! Dan, kalaupun Anda yang sedang hamil terpaksa membunuh kecoa, percayalah bahwa bayi dalam perut Anda baik-baik saja!
  4.  Ibu hamil harus selalu membawa gunting atau pisau dan disimpan atau direkatkan di pakaian. Mitos seputar kehamilan yang satu ini juga banyak dipercaya oleh calon ibu. Padahal, betapa berbahayanya membawa benda tajam saat beraktifitas. Jangan cemaskan soal mahluk halus! Benda semacam gunting dan pisau bukan aksesoris dan sama sekali bukan hal yang bisa melenyapkan makhluk astral.
  5. Jangan memakai sendok besar saat makan, nanti mulut bayi dower! Mitos yang satu ini, terlalu jika dipercaya! Tak ada hubungannya sama sekali. Tapi di luar daripada konteks kehamilan, memakai sendok yang terlalu besar akan sangat merepotkan bukan?
  6. Melihat seseorang berwajah buruk akan membuat wajah bayi Anda ikut buruk. Melihat saja bukan hal yang salah kecuali jika Anda mencela! Namun bagaimanapun tak ada hubungannya dengan wajah sang bayi. Hal tersebut genetis!


Selain mitos seputar kehamilan yang terkait dengan perilaku, ada juga sederet mitos yang terkait dengan pola makan pun minuman. Berikut uraiannya:
  1. Minum minyak kelapa satu sendok makan setiap hari menjelang hari kelahiran bayi. Hal ini dimaksudkan agar persalinan lancar. Tahukah Anda bahwa hal ini hanya mitos. Saluran pencernaan dan rahim tidak terkoneksi. Minyak justru akan diserap oleh tubuh setelah dipecah di dalam usus halus. Jadi simpan minyak kelapa Anda untuk dipakai menggoreng ya.
  2. Minum air es akan membuat ukuran bayi besar. Hal ini secara medis tidak benar sebab hal yang menyebabkan ukuran bayi membesar adalah nutrisi yang diberikan sang ibu dan juga dipengaruhi oleh faktor genetis. Minum es bukan hal haram. Hanya saja jumlah serta frekuensinya harus dibatasi sebab bisa membuat ulu hati terasa sesak.


Bukti Mengurai Mitos Seputar Kehamilan

Bolehkah ibu hamil makan coklat ?”

Beberapa hari lalu, saya menerima seorang pasien ibu hamil yang memeriksakan kondisi kehamilannya yang genap berusia 6 bulan. Di sela-sela konsultasi, ia menanyakan beberapa hal terkait makanan-makanan yang baik untuk dikonsumsinya, serta makanan-makanan yang sebaiknya ia hindari.

Dari beberapa pertanyaannya itu, ada satu pertanyaan yang cukup menarik minat saya. Ya, ini terkait dengan satu jenis camilan yang sudah tak asing lagi di telinga kita, coklat. Ia menanyakan perihal bolehkah ibu hamil makan coklat serta bahaya-bahaya yang timbul jika mengkonsumsi coklat selama kehamilan baik terhadap janin maupun tubuhnya sendiri.

Pertanyaan ini bisa menarik minat dan perhatian saya karena rupanya setelah saya telisik, ada mitos yang berkembang dimasyarakat terkait bahaya mengkonsumsi cokelat saat hamil. Mitos ini menyebar cukup luas sehingga sudah dianggap sebagai suatu kebenaran. Padahal, berdasarkan ilmu nutrisi dan ginekologi yang pernah saya pelajari, mengkonsumsi cokelat untuk ibu hamil justru bisa memberikan beberapa manfaat.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Coklat

Berdasarkan ilmu nutrisi dan beberapa hasil penelitian yang saya miliki, mengkonsumsi coklat bagi ibu hamil justru bisa memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain
  • Coklat mengandung theobromine, senyawa ini mampu menjaga tekanan darah agar tetap stabil dan menjaga pembuluh darah agar tetap elastis. Mengkonsumsi coklat selama hamil, bisa menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan seperti keracunan kehamilan hingga 50%.    - Jurnal Annals Epidemiologi
  • Coklat membuat ibu hamil merasa lebih bahagia. Ibu hamil yang bahagia selama kehamilannya berpotensi memiliki anak dengan perilaku positif yang lebih besar. Prilaku positif yang dimaksud misalnya lebih riang, mudah tersenyum, dan suka tertawa.   - University of Helsinki, Finlandia
  • Flavonoid dalam cokelat dapat meningkatkan imunitas dan bisa melawan kanker dan membantu sistem kardiovaskular tertentu.
  • Coklat mengandung zat besi, magnesium, dan nutrisi lainnya. Zat besi dapat mencegah anemia, sedangkan magnesium membantu metabolisme asam lemak.
  • Cokelat dapat mencegah penyakit jantung, karena coklat memiliki sifat antioksidan.

Menyadari banyak manfaat ini, pertanyaan bolehkah ibu hamil makan coklat tentu terjawab sudah. Namun kendati demikian, jenis coklat yang baik dikonsumsi ibu hamil perlu diperhatikan. Coklat dark atau coklat gelap yang memiliki kandungan gula rendah adalah jenis coklat yang paling dianjurkan. Coklat ini tidak berbahaya dikonsumsi secara rutin karena tidak berpotensi meningkatkan risiko diabetes dan rendah kafein.

Nah, sudah cukup jelas bukan? Semoga bagi Anda yang masih bertanya-tanya terkait bolehkah ibu hamil makan coklat bisa sedikit terbantu oleh artikel ini. Terimakasih.

Bukti Mengurai Mitos Seputar Kehamilan

Mengusir Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil
Kabar baiknya ialah nyeri punggung pada ibu hamil akan berkurang secara bertahap setelah ibu melahirkan. Sementara itu, ada banyak hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasinya. Berikut adalah caranya :
  1. Berolahragalah. Olahraga teratur memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas. Olahraga juga dapat mengurangi tekanan pada tulang belakang ibu. Latihan yang aman bagi kebanyakan ibu hamil adalah berjalan, berenang, dan bersepeda statis. Ibu hamil juga bisa menanyakan pada dokter atau ahli terapi fisik untuk merekomendasikan latihan yang dapat memperkuat punggung dan perut ibu.
  2. Terapi Panas Dan Dingin. Menerapkan terapi panas dan dingin di punggung dapat membantu. Coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kebidanan, jika disetujui mulailah dengan menempatkan kompres dingin (seperti kantong es atau sayuran beku dibungkus handuk) pada daerah yang terasa nyeri sekitar 20 menit beberapa kali sehari. Setelah dua atau tiga hari, beralih ke terapi panas dengan menempatkan bantal pemanas atau botol air panas/hangat pada punggung. Namun hati-hati, terapi panas dan dingin (terutama terapi panas) tidak bisa diterapkan di perut selama kehamilan.
  3. Konseling. Stres emosional dapat menyebabkan ketegangan otot di punggung, yang dapat dirasakan sebagai nyeri punggung atau kejang punggung. Jika sakit ibu berhubungan dengan stres, berbicaralah dengan seorang teman terpercaya atau konselor.
  4. Akupunktur. Akupunktur adalah bentuk pengobatan Tiongkok dimana jarum tipis dimasukkan ke dalam kulit di lokasi tertentu. Penelitian menunjukkan akupunktur dapat efektif mengurangi nyeri punggung selama kehamilan. Jika tertarik untuk mencoba, ibu bisa berkonsultasi pada akupunkturis.
  5. Chiropractic. Ketika dilakukan dengan benar, manipulasi chiropractic tulang belakang dapat aman selama kehamilan. Tetapi berkonsultasilah dengan dokter kebidanan sebelum mencari perawatan chiropractic.



Perhatikan Postur Tubuh


Postur tubuh ibu hamil juga berperan untuk mengurangi nyeri punggung pada kehamilan. Silahkan ibu coba tips-tips dibawah ini :
  1. Berdiri Tegak. Memang agak sulit karena perubahan tubuh yang ibu alami, tetapi cobalah untuk membuat posisi bokong ibu tegak lurus dengan bahu. Saat perut membesar, ibu hamil cenderung merosotkan bahu dan melengkungkan punggung sehingga menempatkan lebih banyak tekanan pada tulang belakang.
  2. Perbaiki Postur Tubuh. Membungkuk bisa membebani tulang belakang ibu. Jadi, perhatikan postur tubuh yang tepat saat bekerja, duduk, atau tidur. Contoh, tidur menyamping dengan bantal diantara lutut akan mengurangibeban punggung ibu. Ketika duduk di meja, tempatkan gulungan handuk di belakang punggung ibu untuk dukungan. Istirahatkan kaki pada tumpukan buku atau bangku kecil lalu duduklah dengan bahu tegak.
  3. Ambil Waktu Istirahat Dari Duduk. Bangun dan berjalan-jalan setidaknya setiap satu jam.
  4. Hindari Berdiri Terlalu Lama. Jika ibu perlu berdiri sepanjang hari, cobalah beristirahat siang dengan berbaring menyamping dan menaruh bantal di kaki atas serta bagian perut.
  5. Pakailah Sepatu Yang Nyaman. Hindari sepatu hak tinggi. Perut yang membesar akan membuat keseimbangan ibu hamil terganggu. Mengenakan sepatu hak tinggi tentu akan memperbesar risiko ibu hamil untuk tersandung dan jatuh.
  6. Tekuklah Lutut. Tekuklah lutut (seperti posisi berjongkok) saat memungut barang. Cara ini dapat meminimalkan tekanan pada punggung. Atau biarkan orang lain menolong saat ibu harus mengangkat barang berat.
  7. Bagilah Berat Barang Yang Harus Dibawa. Membawa satu tas belanja di tangan kanan, dan lainnya di tangan kiri akan jauh lebih baik daripada memberi beban berat pada satu tangan saja.
Jika semua cara diatas sudah dicoba, namun nyeri punggung masih sangat mengganggu, pastikan ibu berkonsultasi dengan dokter kebidanan sebelum mengambil obat nyeri. Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan obat nyeri yang aman selama kehamilan, seperti acetaminophen (Tylenol) yang telah terbukti aman pada kebanyakan ibu hamil. Namun aspirin dan obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin) atau nanoproxen (Aleve) tidak disarankan.

No comments:

Post a Comment