Wednesday, January 3, 2018

Bukti Kehamilan Trimester Kedua: Apa Yang Harus Anda Lakukan?

kehamilan trimester kedua
Hamil merupakan hal yang membahagiakan sekaligus mengkhawatirkan. Hal ini wajar mengingat pada momen tersebut, sang ibu dituntut untuk berhati-hati sebab semua hal yang ia lakukan memiliki dampak terhadap janin yang ia kandung. Dalam dunia medis, masa kehamilan wanita dibagi kedalam 3 fase yakni kehamilan trimester pertama, kehamilan trimester kedua dan kehamilan trimester ketiga. Masing-masing fase ini memiliki titik perkembangan yang berbeda. Namun, hampir semua ibu sepakat bahwa mas kehamilan trimester kedua adalah fase yang paling menyenangkan. Mengapa demikian?

Kehamilan trimester kedua merupakan fase kehamilan dengan usia 4 hingga 6 bulan. Jika pada trimester pertama, wanita didera perasaan yang tidak enak, maka hal sebaliknya secara umum terjadi pada trimester kedua dimana perasaan lebih nyaman dengan sendirinya muncul. Pada trimester kedua ini, bayi di dalam perut juga sudah mulai menunjukkan keberadaannya dengan cara menendang dan bergerak. Hal ini yang membuat ibu jauh lebih bahagia. Selain hal tersebut, pada kehamilan trimester kedua, wanita merasakan efek mual sudah jauh berkurang, emosi yang cenderung lebih stabil dan gairah untuk melakukan aktifitas seksual sudah kembali normal. Karenanya, kehamilan trimester kedua ini sering disebut “periode bulan madu”.

Meski menyenangkan, namun Anda dituntut untuk tetap cermat memelihara kehamilan Anda pada trimester kedua ini. Sebab, selain menyenangkan, kehamilan yang semakin membesar juga membuat sebagian ibu mudah merasa sesak dalam bernafas meski hanya melakukan aktifitas yang teramat sangat biasa. Hal ini normal sebab rahim yang membesar membuat paru-paru terdesak sehingga menyulitkan udara untuk keluar seperti saat normal. Karenanya, di kehamilan trimester kedua ini, wanita dituntut untuk berhati-hati. Latihan pernafasan bisa dicoba sebagai alternatif yang baik. Namun, jika sesak Anda semakin hebat, cobalah berkonsultasi ke dokter.

Selain sesak nafas, kehamilan pada trimester kedua juga membuat ibu mengalami gangguan pada saluran pencernaan sehingga susah untuk buang air besar. Untuk menghadapi masalah ini, ibu harus menggiatkan konsumsi sayur-sayuran pun buah-buahan agar fiber terjaga. Kehamilan trimester kedua juga membuat hormone estrogen meningkat dengan pesat. Bahka setiap harinya saat hamil, wanita akan memproduksi hormone tersebut dengan jumlah yang setara dengan hormone estrogen yang dihasilkan selama 3 tahun! Jadi, sangat wajar jika pada trimester kedua ini wanita akan mengalami peningkatan gairah seksual yang tinggi. Hal ini menyenangkan,tapi ingat, jangan lakukan posisi yang bisa menggencet perut Anda ya!

Selain hal tersebut di atas, ada beberapa hal lainnya yang patut untuk diperhatikan oleh ibu dalam masa kehamilan trimester kedua, antara lain:
  1. Jangan pernah mengambil barang dengan posisi badan membungkuk. Pastikan agar Anda mengambilnya dengan cara jongkon agar janin dalam perut Anda tidak tertekan.
  2. Hindari kegiatan yang memberatkan diri Anda. Lakukan gerakan yang ringan dan menyenangkan dengan porsi yang tak lama.
  3. Hindari perubahan aktifitas yang cenderung mendadak misalnya Anda memutar tubuh secara cepat. Hal ini rentan dan bisa membahayakan janin yang Anda kandung.
  4. Pada kehamilan trimester kedua, organ seperti jantung, hati, dan paru-paru bekerja lebih keras sehingga ibu disarankan untuk banyak beristirahat.
  5. Pada usia kehamilan ini, ibu diharapkan mulai memijat lembut payudara agar kelak produksi ASI-nya bisa melimpah.
  6. Gunakanlah gaun yang memang didisain untuk ibu hamil. Demikian halnya dengan Bra, gunakan yang mampu menyangga payudara Anda secara sempurna agar lebih nyaman dan tidak menimbulkan nyeri.
  7. Saat duduk atau tidur, sebaiknya posisi kaki ibu lebih tinggi ketimbang posisi kepala.
  8. Hindari pemakaiann high heels.
  9. Makan dengan porsi kecil namun sering.
  10. Perhatikan sikap tubuh Anda. Jangan condong ke belakng karena bisa membuat tulang pungung menjadi lengkung dan menyebabkan tulang belakang sakit.
  11. Hindari tidur setelah makan sebab lambung akan panas dan membuat daya serap makanan menjadi rendah.

Bukti Kehamilan Trimester Kedua: Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Olahraga identik dengan kesehatan, karenanya selama kehamilan dinyatakan sehat, maka ibu hamil disarankan untuk rutin berolahraga. Ada beberapa pilihan jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh seorang ibu hamil. Anda boleh memilih salah satu di antara jenis olahraga di bawah ini, namun lebih bijak jika lebih dahulu Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda. Konsultasi sebaiknya dilakukan agar olahraga yang Anda lakukan dapat memberikan manfaat optimal dan aman bagi diri dan kesehatan janin Anda.

Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan.

Senam
Senam ibu hamil dapat dilakukan di ruangan terbuka maupun di dalam ruangan tertutup. Meski demikian, pilihlah tempat yang menurut Anda paling nyaman. Senam sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan pelatih agar gerakan-gerakan senam Anda tidak salah. Atau jika berkenan meniru gerakan senam yang kami anjurkan, Anda dapat melihatnya di posting senam untuk ibu hamil.

Senam yang Aman untuk Ibu Hamil


Jika senam menjadi pilihan utama olahraga Anda selama kehamilan, perhatikan sirkulasi udara  sekitar, terutama jika Anda memilih bersenam di ruangan tertutup. Pastikan sirkulasi udara di ruangan tidak pengap atau terlalu banyak udara yang masuk. Selain itu, ruangan juga harus tenang dan luas. Senam di ruangan terbuka juga perlu mendapat perhatian. Pastikan cuaca, udara, atau panas matahari ada dalam batas kenyamanan Anda.

Jalan Kaki
jalan kaki untuk Ibu Hamil
Ini adalah merupakan olah raga yang paling aman dilakukan untuk ibu hamil. Walau tampaknya sederhana dan mudah, jalan kaki ternyata memberikan manfaat yang luar biasa terhadap kehamilan Anda. Berjalan sambil menggerakan kedua tangan seirama dengan langkah kaki akan memperlancar peredaran darah di seluruh tubuh Anda.

Jika ingin Anda ingin berjalan kaki, sebaiknya gunakan sepatu yang nyaman dan pas dikenakan di kaki. Selain itu, pilihlah area jalan yang aman dan berumput. Hindari jalanan yang berbatu dan licin karena dapat menyebabkan Anda tegang, cepat lelah, dan membuat resiko tergelincir semakin tinggi. Berjalan kaki saat pagi hari sangat disarankan untuk Anda yang tidak mengalami morning sickness.

Berenang
Sebagian besar ibu hamil di perkotaan menyukai renang sebagai olahraganya. Berenang menjadikan sebagian berat badan tertopang oleh air sehingga gerakan pun menjadi lebih mudah dan ringan. Berenang memberikan manfaat untuk otot, jantung, dan pernafasan Anda. Sehingga apabila dilakukan secara rutin, senam ibu hamil dapat membantu mempermudah persalinan Anda.

Agar kesehatan Anda tidak terganggu karena suhu tubuh yang menurun, sebaiknya Anda tidak melakukan renang lebih dari 45 menit. Dan sebaiknya hindari berenang dengan gaya punggung karena dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di belakang rahim. Akan menjadi lebih baik jika ketika berenang, Anda menggunakan gaya dada atau gaya bebas saja.

Berenanglah dengan rileks dan jangan ada target menyelesaikan sekian putaran karena akan membuat Anda tidak nyaman. Dan jangan lupa kenakan baju renang khusus ibu hamil agar ketika berenang Anda tetap dalam keadaan aman.

Yoga
Yoga untuk ibu hamil
Yoga adalah senam yang sangat baik bagi ibu hamil, namun olahraga ini perlu didampingi oleh instruktur yang handal. Instruktur yang handal dalam hal ini akan tahu betul bagai mana gerakan-gerakan yoga yang sebaiknya Anda lakukan. Namun jika terbatas pada kondisi, Anda dapat melakukan gerakan-gerakan yoga yang kami sarankan pada posting Yoga untuk Ibu Hamil.

Jika Anda beryoga antara 2 sampai 3 kali semingggu, maka sebaiknya Anda tidak melakukannya lebih dari 45 menit setiap kali latihan. Kemudian setiap kali selesai yoga, biarkan tubuh Anda berkonsentrasi selama 20 menit untuk menormalkan pernafasan sebelum melakukan aktivitas Anda yang lain.

Pilates
pilates ibu hamil
Pilates merupakan perpaduan antara gerakan yoga dan senam. Olahraga ini banyak diminati ibu hamil di perkotaan. Dengan pilates, tubuh akan menjadi kuat dan segar dalam jangka waktu yang cukup lama. Pilates juga dapat menjadi solusi sakit pinggang yang mungkin Anda derita selama masa kehamilan. Pilates pun mampu membuat Anda senantiasa rileks, tenang, dan menghilangkan stres.

Kendati demikian, olahraga pilates memiliki gerakan-gerakan yang rumit, sehingga membutuhkan instruktur yang sudah benar-benar paham dengan gerakan-gerakannya. Di Indonesia pilates menjadi olahraga yang awam, namun di sebagian negara Eropa dan Amerika, olahraga ini banyak digandrungi.

Sepeda Statis
sepeda statis untuk ibu hamil
Sepeda statis sangat disarankan dilakukan oleh para ibu hamil. Gerakan mengayuh sepeda dengan lembut membantu memperlancar peredaran darah di dalam tubuh. Jika ingin mengayuh sepeda statis selama hamil, lakukanlah secara perlahan, tidak perlu terlalu cepat dan keras. Selain itu, rasakan perut Anda, apa bila terasa kaku, sebaiknya hentikan kayuhan untuk sementara waktu.

Demikianlah beberapa olahraga aman yang sebaiknya dilakukan oleh Anda. Semoga bermanfaat dan Anda tetap bugar menjalani hari-hari sebagai seorang calon ibu.

Bukti Kehamilan Trimester Kedua: Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Trimester Kehamilan
12 3
Kehamilan 20 MingguHalo Bunda, bagaimana keadaan janin bunda di kehamilan 20 minggu ini? pastinya kita semua berharap janin dalam keadaan sehat, demikian juga dengan kita sebagai orang tuanya. Nah beberapa hal yang terlewatkan untuk kita bahas di minggu kehamilan sebelumnya adalah tentang Strecth Mark.
Stretch mark adalah bekas goresan-goresan berbentuk guratan di ekitar perut sang bunda disebabkan adanya peregangan kulit perut akibat kehamilan. Untuk hal ini hendaknya Bunda tidak usah malu dengan bekas luka tadi, karena semua ibu yang pernah melahirkan akan mengalami keadaan ini.


Pada saat kehamilan minggu ke 20 ini, mungkin Bunda berpikir bahwa goresan Strecth Mark tersebut akan mengganggu penampilan anda kelak, dan kabar buruknya, selama ibu dalam masa hamil, maka sangat tidak mungkin untuk menghindari bekas goresan Strecth Mark tersebut, Dan tidak berhenti di situ. Perubahan kulit lainnya seperti jerawat dan ruam juga umum terjadi saat hamil. tapi kabar baiknya, Seorang dokter kulit dapat membantu mengurangi munculnya stretch mark setelah kehamilan Anda.

Pada kehamilan 20 minggu, Banyak Ibu hamil memeriksakan jenis kelamin sang janin melalui USG, jika bunda sedang beruntung, maka bunda akan melihat perkembangan jenis kelaminnya, Nah dalam minggu 20 ini, sang bayi akan berposisi tidur layaknya bayi yang telah lahir, bahkan banyak bayi yang sudah mempunyai posisi favorit ketika tidur. Jika bayi Anda laki-laki, testis mulai turun dari panggul ke dalam skrotum. Jika perempuan, rahimnya benar-benar terbentuk dan sisa nya "bagian" masih dalam tahap perkembangan.


Pada saat kehamilan 20 minggu, bayi Anda akan menempatkan sebagian besar energi ke dalam kenaikan berat badan, dan bukan kebetulan,demikian juga terjadi pada tubuh Anda! Sekarang berat bayi anda sekitar 10 ons ½ dengan panjang sekitar 6 ½ inci.

Bukti Kehamilan Trimester Kedua: Apa Yang Harus Anda Lakukan?

ayah ikut ngidam,ayah ngidam,calon ayah ngidam,ibu hamil ayah ngidam,ngidam pada ayah
Ayah ikut ngidam. Mungkinkah? Mual muntah, sulit tidur, nafsu makan berkurang, cepat lelah dan mengantuk, emosi yang naik turun hingga mengidam makanan tertentu adalah cerita yang biasa kita dengar saat Ibu menjalani kehamilan di trimester pertama. Namun, adakalanya Ayah pun mengalami gejala-gejala kehamilan ini. Ada yang hanya merasa jadi sering mengantuk seperti istrinya yang hamil, ada pula yang sampai mengalami muntah-muntah hebat. Ternyata, banyak juga Ayah yang mengalaminya. Kok, bisa ya?

Fenomena ini bernama sindrom couvade. Couvade berasal dari Bahasa Perancis “couver” yang artinya mengerami atau menetaskan. Istilah ini digunakan pertama kali oleh seorang antropolog, Edward Burnett Tylor, pada 1865. Ia menggunakan istilah itu untuk mendeskripsikan harapan atau kecemasan mengenai kelahiran bayi pada komunitas primitif.

Kendati namanya terdengar asing di telinga, cukup banyak Ayah yang mengalami fenomena ini. Peneliti Dr. Arthur Brennan dari Kingston University di London pada 2007 mempelajari 282 laki-laki yang akan mempersiapkan diri menjadi Ayah. Hasil yang didapatkan, sekitar 55% laki-laki ini turut mengalami gejala yang biasanya dialami oleh sang istri saat hamil. Sejumlah penelitian lain mencatat sebanyak 25-52% calon Ayah di Amerika ikut merasakannya. Bahkan di Thailand, angka Ayah yang mengalaminya diperkirakan mencapai 61%.

Dari berbagai kasus sindrom couvade atau Ayah ngidam yang terjadi, gejalanya meliputi fisiologis dan psikologis. Gejala fisiologis, misalnya mual, rasa nyeri di perut, kembung, perubahan nafsu makan, gangguan pernapasan, sakit gigi, kaki kram, sakit punggung hingga iritasi organ genital atau saluran kencing. Sedangkan gejala psikologis, contohnya perubahan pola tidur, kecemasan, depresi, gelisah, dan berkurangnya libido.


Simpati Kelewat Besar


Ternyata, sindrom couvade lebih disebabkan oleh factor psikologis. Ayah seolah-olah mengalami gejala kehamilan karena rasa simpati yang kelewat besar pada kondisi Ibu. Itu sebabnya, sindrom couvade juga sering disebut sebagai kehamilan simpatik (symphatetic pregnancy). Perasaan simpati ditandai dengan kemampuan merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita oleh orang lain.

Seorang Ayah yang akan menyambut kedatangan sang buah hati, umumnya dilanda perasaan gembira dan bersemangat. Namun, bersamaan dengan itu, ada juga rasa cemas, khawatir dan tegang menghadapi persalinan, serta tanggung jawab sebagai seorang Ayah. Ketika berbagai emosi ini menguasai pikiran seorang Ayah, efeknya antara lain bisa memunculkan keluhan yang bersifat fisiologis. Misalnya, keluhan mag sering kali jika diperiksa lebih seksama, penyebabnya asalah perasaan cemas dan tegang berlebihan. Inilah yang membuat sindrom couvade juga dapat disertai gejala fisiologis.

Sindrom couvade biasanya muncul pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Pasalnya, pada periode ini umumnya Ibu lebih banyak mengalami keluhan. Dengan sendirinya, Ibu pun lebih banyak menceritakan keluhan ini kepada Ayah. Adanya “serbuan” keluhan ini dapat menstimulasi Ayah, sehingga bersimpati dengan kadar yang tinggi dan mengakibatkan Ayah seolah-olah ikut mengalami keluhan tersebut. Sindrom couvade biasanya menurun pada trimester kedua, karena kehamilan Ibu lebih berjalan “damai” pada periode ini.

Meski sindrom couvade umumnya menghilang setelah kelahiran sang buah hati, bisa saja Ayah kembali mengalaminya saat menunggu kelahiran anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Sebaliknya, mungkin juga Ayah tidak mengalaminya saat menunggu kelahiran anak pertama, tapi mengalaminya ketika Ibu hamil anak kedua. Makin dalam Ayah terlibat dengan kehamilan Ibu, makin besar peluang Ayah mengalami sindrom ini. Misalnya, Ayah yang mengalami tingkat kekhawatiran tinggi karena kehamilan Ibu berisiko tinggi akan lebih mungkin ikut mengalami gejala-gejala kehamilan dibandingkan Ayah yang tingkat kecemasannya rendah.


Atasi Dengan Logika


Bila sindrom ini tidak terlalu mengganggu rutinitas Ayah, nikmati saja sebagai bagian dari menunggu proses kelahiran sang buah hati. Lain hal bila sudah berlebihan dan dirasakan mengganggu, tentu saja Ayah harus mencari jalan untuk dapat mengatasinya.

Saat muncul rasa simpati, yang dominan berperan adalah aspek perasaan atau emosional dari seorang Ayah. Emosi dikontrol oleh system limbik pada otak manusia. Ketika system limbik bekerja dengan sangat aktif, korteks prefrontal yang mengatur logika di bagian otak depan akan menjadi lemah. Karena itu, ketika sindrom couvade menyerang, Ayah harus dapat berpikir dengan logis dan menyadari semua tindakan Ayah. Aktifkan kembali korteks prefrontal supaya dapat meredam emosi yang berlebihan tadi.

Misalnya, di waktu tengah malam Ayah merasa sangat ingin mengudap makanan tertentu seperti layaknya seorang Ibu yang sedang mengidam. Padahal, sudah tidak mungkin ada penjual makanan tersebut di tengah malam seperti itu. Untuk meredakan keinginan “mengidam” tersebut, Ayah harus kembali berpikir dengan logis bahwa yang sedang hamil dan mengalami gejala-gejala kehamilan adalah Ibu, bukan Ayah. Tekankan pikiran bahwa tengah malam begitu kehadiran Ayah lebih dibutuhkan di sisi Ibu untuk menemani dan melindungi Ibu di rumah, bukan malah berkeliaran di luar rumah menuruti keinginan mencari makanan.

Ibu pun dapat mengingatkan Ayah jika melihat sindrom couvade atau ngidam pada Ayah yang dialami mulai terasa mengganggu. Namun, Ibu juga jangan sampai marah-marah dan emosi yang berlebihan. Kondisi demikian hanya akan menambah runyam keadaan rumah tangga.

Bila Ibu merasa tidak mampu mengingatkan Ayah mengenai sindrom couvade yang dialaminya, coba minta bantuan teman-teman Ayah sesama Ayah untuk berbicara dari hati ke hati. Menurut sebuah penelitian, seorang Ayah lebih mudah dipengaruhi oleh sesama Ayah dibandingkan oleh istri, orangtua, ataupun tenaga kesehatan. Teman-teman Ayah yang saling berbagi cerita dan mengingatkan Ayah dapat membantunya untuk dapat lepas dari sindrom couvade yang menyerangnya ini.

No comments:

Post a Comment