Saturday, January 6, 2018

Bukti Mengenal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Penelitan terbaru menyatakan bahwa dekade ini pun dekade mendatang, angka wanita yang memilih untuk tidak menyusui bayinya karena berbagai alasan semakin meningkat. Hal ini patut disayangkan sebab pemberian ASI sangat baik dalam menanggulangi gizi buruk juga angka kematian bayi di bawah usia 28 hari yang marak terjadi khususnya di Negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini disadari oleh pemerintah sehingga pada tahun 2012 disahkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 mengenai pemberian ASI eksklusif. Tak hanya pemerintah, sejumlah kepedulian juga lahir dari sejumlah orang yang kemudian mendirikan lembaga yang khusus menangani isu sepurat pemberian ASI di Indonesia. Lembaga tersebut adalah AIMI yang merupakan kepanjangan dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.

Terbentuknya AIMI didasari kepedulian beberapa ibu yang sangat menyadari bahwa pemberian ASI cukup penting bagi bayi khususnya selama 6 bulan atai yang biasa dikenal dengan istilah ASI eksklusif. Tak hanya itu, AIMI juga menggalakkan pemberian ASI selama 2 tahun setelah ASI eksklusif. Inisiatif mendirikan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia ini awalnya lahir disertai keprihatinan atas rendahnya dukungan pemerintah, masyarakat dan instansi swasta terhadap pemberian ASI. Padahal ASI merupakan awal yang baik untuk generasi bangsa yang berkualitas.

Visi Dan Misi

Organisasi ini memiliki visi dan misi yang jelas dalam menggalakkan pemberian ASI eksklusif dan 2 tahun setelahnya. Adapun visi AIMI yang bisa dijumpai dalam situs resminya yakni www.aimi-asi.org adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan informasi, pengetahuan dan dukungan bagi para ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dan meneruskannya sampai 2 tahun atau lebih.
  2. Memberikan masukkan untuk pemerintahan, perusahaan dan instansi swasta agar mereka mengetahui pentingnya pemberian ASI, dengan tujuan agar pihak-pihak tersebut dapat memberikan dukungan bagi suksesnya pemberian ASI.
  3. Memberikan pendidikan kepada lingkungan masyarakat akan pentingnya ASI dengan terus-menerus memberikan pengetahuan dan informasi terkini mengenai ASI.
  4. Mensosialisasikan risiko pemberian susu formula kepada bayi yang berusia kurang dari 2 tahun.
Misi tersebut di atas merupakan langkah pasti untuk mewujudan visi atau tujuan utama dari pendirian Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Adapun visi ini adalah:
  1.  Untuk menaikkan prosentase angka ibu-ibu menyusui di Indonesia.
  2. Untuk menaikkan prosentase bayi yang diberikan ASI eksklusif di Indonesia.
  3. Agar setiap ibu di Indonesia memiliki bekal pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai pentingnya pemberian ASI kepada bayi mereka.
  4. Agar setiap ibu di Indonesia mendapatkan dukungan penuh untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dan meneruskannya sampai 2 tahun atau lebih.
  5. Agar Pemerintah, perusahaan-perusahaan dan pihak ketiga lainnya sadar betul akan pentingnya ASI dengan mendukung penuh pemberian ASI kepada bayi-bayi di Indonesia.
  6. Agar masyarakat luas mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang ASI, dan memberikan dukungan dalam rangka mensukseskan pemberian ASI bagi bayi-bayi Indonesia.
Ingin Bergabung?

 
AIMI pusat berada di Jakarta. Tapi hal ini bukan halangan bagi Anda yang berada di luar daerah dan ingin bergabung bersama AIMI. Saat ini cabang AIMI telah menjangkau banyak daerah di nataranya cabang Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 5 Juni 2010, Cabanf jawa Tengah yang didirikan pada tanggal 19 Desember 2010, AIMI cabang Jawa Timur yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 2010, AIMI cabang Sumatera Utara yang didirikan pada tanggal 20 November 2011, AIMI cabang Sulawesi Utara pada tanggal 11 Desember 2011 dan AIMI cabang Jogjakarta pada 10 Juni 2012.

Menanggapi antusiasme masyarakat yang baik, tak menutup kemungkinan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia atau AIMI akan memperluas cabangnya ke daerah lain. Bergabung bersama AIMI akan memberi ibu banyak kemudahan terkait pemberian ASI. Organisasi non-profit ini memfasilitasi konseling laktasi, mengadakan kelas edukasi juga seminar, melakukan kunjungan home visit dan hospital visit saat ibu melahirkan dan masih banyak lagi lainnya. Jadi jangan ragu bergabung ya mom!


Bukti Mengenal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

Apapun yang dikonsumsi saat hamil akan sangat menentukan kesehatan dan tumbuh kembang janin yang dikandung dalam rahim Anda. Bukan hanya perkara makanan, dalam hal ini minuman juga sangat berpengaruh terhadap bagaimana janin Anda tumbuh. Selain dengan menghindari minuman-minuman yang dilarang -seperti kopi, alkohol, atau minuman bersoda-, mengkonsumsi minuman sehat untuk ibu hamil juga dapat membuat kehamilan tetap sehat dan janin tumbuh optimal. Lalu, apa saja sih minuman sehat untuk ibu hamil itu? Berikut ini pantangan-hamil-muda.blogspot.com telah membahasnya untuk Anda.

Minuman Sehat untuk Ibu Hamil

Selama kehamilan, seorang ibu hamil memang dianjurkan untuk banyak minum. Selain untuk menghindari risiko keluhan-keluhan kehamilan seperti konstipasi, kaki bengkak atau edema, dan infeksi saluran kencing, banyak minum juga bermanfaat untuk menghindarkan ibu hamil dari masalah dehidrasi yang dapat memicu terjadinya berat bayi lahir rendah.

Minuman Sehat untuk Ibu Hamil
Meski dianjurkan untuk banyak minum, bukan berarti bahwa ibu hamil dibolehkan mengkonsumsi semua jenis minuman. Ada beberapa jenis minuman yang justru bisa membahayakan kehamilan dan ada pula beberapa minuman yang baik untuk ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa minuman sehat untuk ibu hamil tersebut seperti dikutip dari situs Pregnancy.com.

1. Air Putih

Air putih merupakan penopang utama kebutuhan cairan tubuh manusia. Untuk menghindari dehidrasi akibat kebutuhan cairan yang meningkat selama kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Meski tidak sedikitpun mengandung vitamin, air putih mengandung banyak mineral penting yang dibutuhkan tubuh seperti Kalsium, Magnesium, Posfor, dan lain sebagainya. Kandungan mineralnya inilah yang membuat air putih masuk dalam kategori minuman sehat untuk ibu hamil.

2. Teh Hijau

Teh hijau mengandung antioksidan tinggi, kandungan yang bisa mengurangi stress dan menjaga kesehatan ibu hamil agar tetap fit. Tidak seperti teh pada umumnya –yang dapat mengakibatkan terhambatnya serapan kalsium-, teh hijau cenderung aman jika dikonsumsi dalam jumlah tepat.

3. Susu Kehamilan

Susu jelas termasuk dalam salah satu minuman sehat untuk ibu hamil. Kandungan gizinya yang lengkap, seperti vitamin, mineral, Asam Folat, DHA, dan EPA mampu menjadikan kehamilan tetap sehat dan membuat tahapan perkembangan janin jadi lebih optimal. Jika anda menginginkan janin Anda cerdas sejak dalam kandungan, rutinlah meminum susu kehamilan 2 kali sehari. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa bila Anda memiliki alergi laktosa, pilihlah jenis susu kehamilan yang tidak mengandung bahan ini.

4. Jus Buah

Buah memiliki kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kehamilan. Jika bosan mengkonsumsinya dalam bentuk utuh, Anda bisa mengolahnya menjadi jus buah. Beberapa jus buah yang bisa menjadi pilihan selama kehamilan misalnya jus alpukat, jus jeruk, jus ceri, dan jus buah naga. Keempat jus tersebut adalah rekomendasi dari saya. Jus alpukat kaya akan asam folat, jus jeruk kaya vitamin C, jus ceri dapat mengurangi stress, sedangkan jus buah naga mampu menjaga tubuh tetap fit selama kehamilan.

5. Air Kelapa

Air kelapa mengandung elektrolit alami yang sangat baik untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama menjalani kehamilan. Beberapa mitos yang sering terbukti kebenarannya juga menyebut konsumsi rutin air kelapa selama kehamilan bisa membuat kulit bayi putih dan membuat rambutnya menjadi lebih lebat.

6. Jus Sayuran

Konsumsi jus sayuran untuk ibu hamil mungkin masih belum populer di Indonesia. Namun, di negara-negara maju minuman ini sering menjadi alternatif minuman sehat untuk ibu hamil. Sayuran-sayuran hijau seperti bayam dan sawi serta umbi-umbian seperti wortel sering diblender dan dikonsumsi rutin setiap ibu hamil mengalami masalah susah buang air besar.

Nah, itulah beberapa pilihan minuman sehat untuk ibu hamil yang bisa Anda coba. Ingat! Konsumsi makanan dan minuman sehat selama kehamilan bisa membantu tumbuh kembang bayi Anda agar lebih optimal. Jadi, mari memilih!

Bukti Mengenal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

Trimester Kehamilan
12 3
Kehamilan Minggu Ke 3Apa yang terjadi pada sang Ibu pada kehamilan minggu ke 3?
Saat pembuahan antara sperma dan sel telur berhasil,
Anda mungkin akan melihat sedikit bercak, tidak perlu khawatir, hal ini tanda pertama bahwa kehidupan bayi Anda telah terbentuk dengan sukses.

Jika Anda merasa lelah pada minggu-minggu ini, atau Anda sering merasa bahwa payudara Anda terasa pegal atau sudah mulai membesar, hal itu mungkin sangat mengganggu pikiran Anda, namun kabar gembira sudah datang dihadapan anda, karena hal itu adalah tanda-tanda awal kehamilan.

Anda juga mungkin m
engalami perubahan suasana hati besar. Ini semua karena hormon yang berubah dengan cepat seperti sedang berlomba-lomba di dalam tubuh Anda.

Terjadi dorongan tiba-tiba untuk buang air kecil setiap 10 menit juga merupakan tanda awal kehamilan. Sayangnya, Anda akan terus kencing dengan frekuensi menjengkelkan untuk 37 minggu ke depan.

Anda bahkan mungkin mengalami kedutan pertama dari morning sickness minggu ini. Setelah Anda mendapatkan tes kehamilan positif minggu depan, indra penciuman Anda tiba-tiba lebih tajam dari biasanya dan setiap ada bau yang tajam akan membuat Anda ingin muntah.

Bayi anda
Kehamilan Minggu Ke 3
Hanya karena Anda tidak tahu jika Anda hamil namun tidak berarti tidak ada yang terjadi di dalam diri Anda.

kehamilan Minggu ke 3 ini dimulai dengan salah satu peristiwa paling penting dalam kehamilan Anda (selain pertemuan telur dan sperma dan ketika Anda benar-benar memiliki bayi): implantasi. Dengan kata lain, bayi mungil atau Dia (secara teknis disebut "zigot") akan membuat sebuah bangunan di lapisan rahim dan akan terus menempel di sana selama 37 minggu berikutnya
.

Human chorionic gonadotropin (hCG). Ini adalah hormon yang berada di belakang sebagian besar gejala kehamilan pada minggu-minggu mendatang dan bulan-bulan berikutnya. Ini juga salah satu penyebab munculnya tanda plus pada tes kehamilan di rumah Anda. Pada akhir pekan ini, seperti roti atau permen gula kecil akan terbentuk dari 500 sel mikroskopis.

Apa yang harus sang Ibu lakukan untuk melalui
kehamilan Minggu ke 3?

  1. Jangan ragu untuk terus melanjutkan pekerjaan anda yang ada di luar rumah.
  2. Latihan aerobik justru akan membuat kehamilan Anda lebih mudah selama Anda tidak mencoba untuk melebihi kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri
  3. Jaga detak jantung Anda di bawah 140 denyut per menit dan suhu tubuh Anda di bawah 102° F atau sekitar 38° C.
  4. Mulai sekarang, Ini terutama penting sekarang untuk mendapatkan setidaknya 400 mikrogram asam folat per hari.
  5. Anda dapat mencoba untuk mendapatkan setidaknya beberapa asam folat Anda melalui menu makan kehamilan Anda. Sumber terbaik termasuk hati sapi, bayam, kacang polong bermata hitam, kacang tanah dan jus jeruk. Atau mencari sarapan sereal yang sudah diperkaya dengan asam folat sehingga Anda dapat mengisi kuota harian Anda.

Teruslah tersenyum dan semangat, karena anda sudah melewati 3 minggu masa kehamilan.


Bukti Mengenal Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)

Hamil Di Luar Kandungan (Kehamilan Ektopik)
Hamil diluar kandungan adalah sesuatu yang sangat ditakuti oleh para wanita. Ketika Ibu mengalami tanda-tanda kehamilan, seperti terlambat haid, mual muntah dan hasil testpack pun positif, tetapi alih-alih mendeteksi keberadaan janin dalam rahim, dokter justru menemukan denyut kehidupan di luar rahim.

Betul sekali, kehamilan memang bisa terjadi di luar kandungan, istilah medisnya kehamilan ektopik. Pada kehamilan yang normal, pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di saluran telur. Setelah pembuahan terjadi, seharusnya hasil pembuahan ini berjalan menuju rongga rahim.

Tapi pada kasus hamil di luar kandungan, hasil pembuahan tidak bisa mencapai rahim atau macet dan menetap di saluran telur atau tempat lainnya dalam perut Ibu, misalnya di leher rahim, dalam rongga perut atau di indung telur.

Otomatis, janin memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk bertahan hidup. Biasanya kehamilan di luar kandungan hanya dapat bertahan 5-10 minggu. Kehamilan seperti ini tidak bisa diselamatkan sehingga sering terjadi keguguran. Namun, pada sejumlah kondisi kecil, contoh pada kehamilan abdominal, ada juga janin yang bisa bertahan hingga masa persalinan dan persalinannya dilakukan dengan cara sesar.

Pastinya, Ibu yang mengalami kehamilan ektopik butuh pertolongan medis secepatnya. Jika dibiarkan, kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa Ibu karena kehamilan ektopik bisa menyebabkan perdarahan dalam rongga perut. Perdarahan dalam ini lebih berbahaya dibanding perdarahan luar.

Hamil ektopik menimpa sekitar 1% dari seluruh kehamilan. Sekitar 12% perempuan akan kembali mengalami kehamilan ektopik, ketika sebelumnya pernah mengalaminya. Kabar baiknya, perempuan akan subur kembali setelah mengalami kehamilan ektopik. Hanya saja, biasanya perempuan yang mengalami kehamilan ektopik akan dilanda trauma berat. Akibatnya, 30% tidak ingin mengalami kehamilan kembali, dan sekitar 10% akan memiliki masalah kesuburan.



Infeksi Tuba Fallopi


Kehamilan ektopik bisa disebabkan berbagai faktor. Namun, yang paling sering adalah : infeksi pada tuba fallopi (saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim) dan adanya kerusakan di saluran telur yang membuat embrio tidak bisa menuju ke rahim. Pada beberapa kasus, ada kemungkinan penyebabnya ialah kesalahan salah satu jenis hormon pengaturan yang berperan dalam hal ini, sehingga perjalanan hasil pembuahan tidak lancar alias mengalami hambatan.

Semua perempuan beresiko mengalami hamil diluar kandungan. Hanya saja, risiko hamil diluar kandungan meningkat pada Ibu yang memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, pernah mengalami operasi pembedahan pada daerah sekitar tuba fallopi, ada kelainan kongenital pada tuba fallopi, memiliki riwayat PMS (penyakit menular seksual), dan risiko meningkat pada yang pernah aborsi berulang.

Saat usia kehamilan mencapai 6-10 minggu, Ibu dengan kehamilan ektopik akan mengalami sakit mendadak pada salah satu panggul, perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi, nyeri yang sangat di daerah perut bagian bawah, hingga bisa sampai pingsan, terlihat pucat, tekanan darah rendah namun denyut nadi meningkat.



Deteksi Dini


Sayangnya, tidak ada tanda-tanda khusus seorang Ibu mengalami kehamilan diluar kandungan. Di awal-awal kehamilan, tanda-tanda yang diperlihatkan sama dengan kehamilan normal pada umumnya, seperti : terlambat menstruasi, morning sickness, dan pada tes kehamilan juga menunjukkan tanda positif. Karena tanda-tanda yang begitu mirip inilah, banyak Ibu hamil yang tidak menyadarinya.

Karena tanda-tanda kehamilan ektopik sama dengan kehamilan normal, maka kehamilan ektopik sulit dideteksi dengan hanya pemeriksaan luar. Untuk itu diperlukan pemeriksaan melalui USG (ultrasonografi), dari sini dapat terlihat apakah ada yang berbeda di saluran telur, apakah ada pendarahan dan janin ada di luar rahim.

Selain itu, deteksi kehamilan ektopik juga bisa dilakukan dengan pengukuran kadar hormon kehamilan hCG (Human Chorionic Gonadotropin). Ibu yang mengalami kehamilan ektopik, kadar hCG-nya tidak mengalami peningkatan. Cara lainnya dengan laparoskopi atau pembedahan dengan sayatan kecil di bagian bawah perut untuk pemeriksaan bagian dalam.



Embrio Diangkat


Karena hamil diluar kandungan sangat berisiko terhadap keselamatan Ibu, umumnya dokter akan mengambil keputusan untuk membatalkannya melalui operasi guna mengangkat embrio, sebagian atau keseluruhan saluran telur yang pecah, dan dibersihkan hingga tak ada jaringan yang tertinggal.

Jika hanya salah satu saluran telur yang diangkat, Ibu masih memiliki kemungkinan untuk hamil kembali dan melahirkan normal. Sangat penting untuk mengkonsultasikannya kepada dokter atau bidan apabila Ibu memutuskan untuk hamil kembali. Lakukan konsultasi sebelum dan selama kehamilan guna menghindari kejadian yang sama terulang dan menjaga kehamilan tetap berlangsung dengan baik hingga masa persalinan nanti.

Tapi jika kehamilan ektopik ini telah membuat kedua saluran telur diangkat, tentu Ibu tak bisa hamil kembali atau menjadi infertil. Pada kondisi ini, Ibu sangat membutuhkan dukungan Suami dan keluarga, ataupun teman dekat agar dapat pulih dan bisa melewati kesedihan karena kehilangan janin atau saluran telurnya. Di masa-masa yang sangat berat ini, sebaiknya Ibu tidak memendam kesedihan sendiri. Kehadiran Suami, terutama, sangat dibutuhkan untuk menguatkan mental Ibu.



No comments:

Post a Comment